ILMU SOSIAL DASAR
BAB I
PENEGRTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Sekilas Tentang
Ilmu-ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Dasar
A.
Ilmu-ilmu Sosial
Sumber dari semua
Ilmu Pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Dari filsafat itu kemudian
lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
- Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah)
- Social Sciences (Ilmu-ilmu Sosial)
- Humanities (Ilmu-ilmu Budaya)
B.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Social Studies atau
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk
tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Dengan
demikian, IPS adalah bidang studi yang merupakan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran
sosial.
C.
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar
(ISD) adalah suatu program pelajaran baru yang berkembang di Perguruan Tinggi.
ISD adalah ilmu-ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai
saran jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah berkembang dalam
kehidupan masyarakat.
BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
1.
Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
- Penduduk dunia dan masalahnya
- Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
- Pendidikan
- Kesehatan
- Perhatian para Negarawan dan Ilmuwan terhadap masalah penduduk dunia
Metodolohi sistem
dinamika karya Prof. Jay Forrester dari MIT, yang secara khusus dibuat untuk
mempelajari kelakuan kelima unsur dominan, yaitu :
- Penduduk yang masih bertambah
- Makin pesat industrialisasi
- Produk pertanian
- Makin habis sumber alam yang tak terkendalikan
- Makin rusak alam lingkungan, serta mempelajari berbagai pengaruh timbal balik terhadap sistem dunia dalam jangka panjang
Teori
Migrasi
Terdapat beberapa teori secara khusus menjelaskan fenomena migrasi :
- Teori Gravitasi ditemukan oleh Ravenstain tahun 1889
- Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory) ditemukan oleh Everett S. Lee tahun 1996
Rumus Tingkat Migrasi
Rumus
Tingkat Migrasi
|
2.
Pembagian Kerja Dalam Masyarakat
Adapun
ketimpang-timpangan yang mempengaruhi usaha-usaha
perluasan kesempatan kerja adalah :
- Pola pemukiman penduduk antar pulau Jawa dan luar Jawa
- Ketimpangan pembangunan antar daerah
- Ketidakserasian laju pembangunan di daerah kota dan pedesaan
- Kurang berkembangannya informasi pasar tenaga kerja sehingga menimbulkan kesenjangan permintaan dan penawaran tenaga kerja
- Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan
- Ketimpangan koordinasi di dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya
- Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan sektor non pertanian
- Kekurangan perkembangan antara sektor formal dan non formal
- Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
- Faktor pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
- Faktor Pendorong (Push Factor) dan Faktor Penarik (Pull Factor) : Proses Urbanisasi
3.
Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan = cultuur
( Bahasa Belanda ) = culture ( Bahasa Inggris ) = tsaqafah ( Bahasa Arab ) ;
berasal dari perkataan Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi
arti ini berkembanglah arti cultre sebagai “segala daya dan aktivitas
manusia untu mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia,
kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak
dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi
atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
BAB III
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Pengertian
Individu
“Individu” berasal
dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan
suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling
kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peraanan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spedifik dirinya yang memiliki 3 aspek yang
melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan
aspek sosial-kebersamaan.
Fungsi-fungsi
Keluarga
Keluarga adalah unit
satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil
dalam masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keluarga mempunyai fungsi yang
tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.
- Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga
adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di
dalam atau oleh keluarga itu.
- Macam-macam Fungsi Keluarga
- Fungsi Biologi
- Fungsi Pemeliharaan
- Fungsi Ekonomi
- Fungsi KeagamaanFungsi Sosial
Pengertian
Masyarakat
Menurut Drs. JBAF
Mayor, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas
banyak sekali kolektiva- kolektiva serta kelompok dari tiap-tiap kelompok
terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.
BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
1.
Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi adalah
proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institutisionalisasi
saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa
anggota masyarakat.
- Masalah-masalah Kepemudaan
- Hakikat Kepemudaan
2.
Pemuda dan Identitas
Kaum muda dalam
setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan “moratorium”,
yaitu merupakan masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan
pemuda-pemuda yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu mengalami
perubahan, dengan sekalian kesalahan yang mereka buat dalam mengalami perubahan
itu ( Harsja W. Bachtiar, 1982 : 11 ).
3.
Perguruan dan Pendidikan
Sebagai satu bangsa
yang manetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonasia,
maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan
tujuan menurut Pancasila.
4.
Peranan Pemuda Dalam Masyarakat
- Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
- Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
BAB V
WARGANEGARA DAN NEGARA
1.
Hukum, Negara dan Pemerintah
A.
Hukum
JTC.
Simorangkir SH dan Woerjono Sastropranoto SH
Hukum sebagai
peraturan-peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam
lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib,
pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya
tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.
1.
Ciri-ciri
Sifat Hukum
- Adanya perintah atau Larangan
- Perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi setiap orang
2. Sumber-sumber Hukum
- Undang-undang (Statute )
- Kebiasaan (Costum )
- Keputusan-keputusan hakim ( Yurisprudensi )
- Traktat ( Treaty )
- Pendapat Sarjana Hukum
3.
Pembagian Hukum
a. Menurut “sumbernya” :
- Hukum Undang-undang
- Hukum Kebiasaan
- Hukum Traktat
- Hukum Yurisprudensi
b. Menurut
“bentuknya” :
- Hukum Tertulis
- Hukum Tak Tertulis
c. Menurut “tempat
berlakunya” :
- Hukum Nasional
- Hukum Internasional
- Hukum Asing
- Hukum Gereja
d. Menurut “waktu
berlakunya” :
- Hukum Positif
- Hukum Asasi (hukum alam)
e. Menurut “cara
mempertahankannya” :
- Hukum Material
- Hukum Formal (Hukum Acara)
f. Menurut “sifatnya”
:
- Hukum yang memaksa
- Hukum yang mengatur
g. Menurut “wujudnya”
:
- Hukum Objektif
- Hukum Subjektif
h. Menurut “isinya” :
- Hukum Privat (Hukum Sipil)
- Hukum Publik (Hukum Negara)
B.
Negara
Negara merupakan alat
dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam
masyarakat.
1. Sifat-sifat Negara
- Sifat memaksa
- Sifat monopoli
- Sifat mencakup semua
2. Bentuk Negara
Dalam teori modern
sekarang ini, bentuk negara yang terpenting adalah : Negara Kesatuan dan Negara
Serikat.
C.
Unsur-unsur Negara
Suatu negara harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Harus ada
wilayahnya
2. Harus ada
rakyatnya
3. Harus ada
pemerintahnya
4. Harus ada
tujuannya
5. Mempunyai
kedaulatan
D.
Hubungan antara Hukum dan Negara
Hukum dapat diberi
berbagai arti, tergantung dari siapa atau warga masyarakat mana yang
mengartikannya. Dalam menilai hubungan antara hukum dan negara dalam masyarakat
ada tiga pendapat, yaitu :
1. Negara lebih
tinggi kedudukannya daripada hukum.
2. Negara identik
dengan hukum.
3. Negara harus
tunduk kepada hukum.
BAB VI
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN
DERAJAT
A.
PELAPISAN SOSIAL
Pengertian
Masyarakat terbentuk
dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar
belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari
kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka
terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang
berstrata.
Terjadinya
pelapisan sosial
Terjadinya pelapisan
sosial ini terjadi antara lain oleh :
- Karena sendirinya
- Karena kesengajaan
Pembedaan
sistem pelapisan menurut sifatnya
Menurut sifatnya,
maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
- Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
- Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
B.
KESAMAAN DERAJAT
Sifat perhubungan
antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik,
artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara.
Kesamaan derajat ini dijamin oleh Undang-undang, yaitu dalam kesamaan derajat
yang terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan.
Hak ini yang kemudian dikenal dengan Hak Asasi Manusia.
BAB VII
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT
PEDESAAN
1. Masyarakat Perkotaan
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
B. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
C. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
Ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan yaitu :
A. Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.
B. Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
C. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
Ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan yaitu :
- Kehidupan keagamaanya berkurang dibandingan masyarakat di desa.
- Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan pribadi.
2.
Masyarakat Pedesaan
a. Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata pencarian dari sektor pertanian (agraris).
b. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan memiliki berbagai ciri, diantaranya adalah :
a. Pengertian Desa/Pedesaan
Yang dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata pencarian dari sektor pertanian (agraris).
b. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan memiliki berbagai ciri, diantaranya adalah :
- Di dalam masyarakat pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang erat dan mendalam.
- Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
- Masyarakat pedesaan bersifat homogen baik dalam agama, mata pencarian, adat dan sebagainya.
BAB VIII
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN
INTEGRASI
MASYARAKAT
1.
Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan
dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku
karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Pada umumnya secara psikologis
dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan
untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.
2.
Prasangka, Diskriminasi dan Ethnosentrisme
A.
Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka mempunyai
dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak dari kecil. Melalui proses
belajar dan semakin besarnya manusia, membuat sikap cenderung untuk
membeda-bedakan.
B.
Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka bersumber
dari suatu sikap, sedangkan diskriminasi menunjuk pada suatu tindakan.
Prasangka dan diskriminasi tidak muncul dari segolongan orang-orang kampungan
berpendidikan rendah, tetapi juga dikalangan orang-orang intelek seperti para
pemimpin dan negarawan berkaliber nasional dan internasional.
C.
Ethnosentrisme
Setiap suku bangsa
atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi
kebanggaan mereka. Suku bangsa dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-sehari
bertingkah laku sejalan dengan norma norma dan nilai yang terkandung serta
tersirat dalam kebudayaan tersebut.
BAB IX
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
KEMISKINAN
A.
Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan
adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis
oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.
B.
Teknologi dan Kemiskinan
1. Pengertian
Teknologi
Teknologi adalah ilmu
pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya
mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga kerja
menurut keragaman kemampuan.
Ada tiga macam
teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
- Teknologi modern
- Teknologi madya
- Teknologi tradisional
2.
Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan pada
dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan
masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang.
Ada beberapa faktor
yang menyebabkan kemiskinan, yaitu :
- Pendidikan yang terlampau rendah.
- Malas bekerja.
- Keterbatasan sumber alam
- Terbatasnya lapangan kerja
- Keterbatasan modal
- Beban keluarga
3.
Teknologi dan Kemiskinan
Salah satu unsur
terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi
mangakibatkan perubahan dalam struktur produksi maupun dalam komposisi tenaga
kerja yang digunakan. Bagi yang memiliki ketrampilan teknis tinggi dengan
majunya teknologi akan selalu terbuka kesempatan kerja. Tetapi bagi mereka yang
tidak memilikinya akan tergeser atau kehilangan pekerjaan. Di Indonesia dari
hasil pembangunan menunjukkan bahwa golongan miskin kurang terjamin oleh
hasil-hasil pertumbuhan ekonomi. Padahal pemerintah telah mengambil
kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah, ke desa-desa.
Sumber : http://ryanyudhasatria.blogspot.co.id/2013/10/resume-buku-ilmu-sosial-dasar-isd.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar