Selasa, 13 Oktober 2015

Ilmu Sosial Dasar



ILMU SOSIAL DASAR

BAB I
PENEGRTIAN ILMU SOSIAL DASAR

Sekilas Tentang Ilmu-ilmu Sosial, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu-ilmu Sosial Dasar

A. Ilmu-ilmu Sosial
Sumber dari semua Ilmu Pengetahuan adalah philosophia (filsafat). Dari filsafat itu kemudian lahirlah 3 cabang ilmu pengetahuan yaitu :
  1. Natural Sciences (Ilmu-ilmu Alamiah)
  2. Social Sciences (Ilmu-ilmu Sosial)
  3. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya)
B. Ilmu Pengetahuan Sosial
Social Studies atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu-ilmu yang disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah dasar dan menengah. Dengan demikian, IPS adalah bidang studi yang merupakan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial.

C. Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran baru yang berkembang di Perguruan Tinggi. ISD adalah ilmu-ilmu sosial dipergunakan dalam pendekatan, sekaligus sebagai saran jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah berkembang dalam kehidupan masyarakat.


BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

1. Pertumbuhan Penduduk dan Migrasi
  1. Penduduk dunia dan masalahnya 
  2. Pendidikan dan Kesehatan di Negara-negara Berkembang
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Perhatian para Negarawan dan Ilmuwan terhadap masalah penduduk dunia
Metodolohi sistem dinamika karya Prof. Jay Forrester dari MIT, yang secara khusus dibuat untuk mempelajari kelakuan kelima unsur dominan, yaitu :
  1. Penduduk yang masih bertambah
  2. Makin pesat industrialisasi
  3. Produk pertanian
  4. Makin habis sumber alam yang tak terkendalikan
  5. Makin rusak alam lingkungan, serta mempelajari berbagai pengaruh timbal balik terhadap sistem dunia dalam jangka panjang
Teori Migrasi

Terdapat beberapa teori secara khusus menjelaskan fenomena migrasi :
  1. Teori Gravitasi ditemukan oleh Ravenstain tahun 1889
  2. Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory) ditemukan oleh Everett S. Lee tahun 1996
Rumus Tingkat Migrasi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxfAqmdyoUOeX9SxJ4pp-6lJBHBDEP7yoeBPWKZgt8pVxel2mX2TQ1P2dGy_CbTXvOpf9dHqgy4pOt6Tj6-cr72b3LWFPfuGhWfxIyGEXYzfIoqpLb1z9fNU-vQA8wyDzdh7wn6a3_IYM/s320/Untitled.png
Rumus Tingkat Migrasi
2. Pembagian Kerja Dalam Masyarakat
Adapun ketimpang-timpangan yang mempengaruhi usaha-usaha perluasan kesempatan kerja adalah :
  1. Pola pemukiman penduduk antar pulau Jawa dan luar Jawa
  2. Ketimpangan pembangunan antar daerah
  3. Ketidakserasian laju pembangunan di daerah kota dan pedesaan
  4. Kurang berkembangannya informasi pasar tenaga kerja sehingga menimbulkan kesenjangan permintaan dan penawaran tenaga kerja
  5. Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan
  6. Ketimpangan koordinasi di dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya
  7. Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan sektor non pertanian
  8. Kekurangan perkembangan antara sektor formal dan non formal
  9. Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
  10. Faktor pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung
  11. Faktor Pendorong (Push Factor) dan Faktor Penarik (Pull Factor) : Proses Urbanisasi

3. Perkembangan Kebudayaan
Kebudayaan = cultuur ( Bahasa Belanda ) = culture ( Bahasa Inggris ) = tsaqafah ( Bahasa Arab ) ; berasal dari perkataan Latin “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti cultre sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untu mengolah dan mengubah alam”. Ditinjau dari sudut Bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta “Budhayah” yakni bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan adalah hasil budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.


BAB III
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Pengertian Individu
“Individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Jadi, merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peraanan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spedifik dirinya yang memiliki 3 aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek sosial-kebersamaan.

Fungsi-fungsi Keluarga
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Tidak dapat dipungkiri, bahwa keluarga mempunyai fungsi yang tidak hanya terbatas selaku penerus keturunan saja.
  • Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
  • Macam-macam Fungsi Keluarga

  1.    Fungsi Biologi
  2.    Fungsi Pemeliharaan
  3.    Fungsi Ekonomi
  4.    Fungsi KeagamaanFungsi Sosial
Pengertian Masyarakat
Menurut Drs. JBAF Mayor, masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva- kolektiva serta kelompok dari tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.


BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI

1. Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institutisionalisasi saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat.
  1. Masalah-masalah Kepemudaan
  2. Hakikat Kepemudaan

2. Pemuda dan Identitas
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan “moratorium”, yaitu merupakan masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda yang bersangkutan dalam jangka waktu tertentu mengalami perubahan, dengan sekalian kesalahan yang mereka buat dalam mengalami perubahan itu ( Harsja W. Bachtiar, 1982 : 11 ).

3. Perguruan dan Pendidikan
Sebagai satu bangsa yang manetapkan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dan negara Indonasia, maka pendidikan nasional yang dibutuhkan adalah pendidikan dengan dasar dan tujuan menurut Pancasila.

4. Peranan Pemuda Dalam Masyarakat
  • Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
  • Peranan pemuda yang menolak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

BAB V
WARGANEGARA DAN NEGARA

1. Hukum, Negara dan Pemerintah

A. Hukum

JTC. Simorangkir SH dan Woerjono Sastropranoto SH
Hukum sebagai peraturan-peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.

1.      Ciri-ciri Sifat Hukum
  •     Adanya perintah atau Larangan
  •     Perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi setiap orang
2.   Sumber-sumber Hukum
  •     Undang-undang (Statute )
  •     Kebiasaan (Costum )
  •     Keputusan-keputusan hakim ( Yurisprudensi )
  •     Traktat ( Treaty )
  •     Pendapat Sarjana Hukum
3. Pembagian Hukum

a. Menurut “sumbernya” :
  • Hukum Undang-undang
  • Hukum Kebiasaan
  • Hukum Traktat
  • Hukum Yurisprudensi
b. Menurut “bentuknya” :
  • Hukum Tertulis
  • Hukum Tak Tertulis
c. Menurut “tempat berlakunya” :
  • Hukum Nasional
  • Hukum Internasional
  • Hukum Asing
  • Hukum Gereja
d. Menurut “waktu berlakunya” :
  • Hukum Positif
  • Hukum Asasi (hukum alam)
e. Menurut “cara mempertahankannya” :
  • Hukum Material
  • Hukum Formal (Hukum Acara)
f. Menurut “sifatnya” :
  • Hukum yang memaksa
  • Hukum yang mengatur
g. Menurut “wujudnya” :
  • Hukum Objektif
  • Hukum Subjektif
h. Menurut “isinya” :
  • Hukum Privat (Hukum Sipil)
  • Hukum Publik (Hukum Negara)
B. Negara
Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan manusia dalam masyarakat.

1. Sifat-sifat Negara
  • Sifat memaksa
  • Sifat monopoli
  • Sifat mencakup semua
2. Bentuk Negara
Dalam teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting adalah : Negara Kesatuan dan Negara Serikat.

C. Unsur-unsur Negara
Suatu negara harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Harus ada wilayahnya
2. Harus ada rakyatnya
3. Harus ada pemerintahnya
4. Harus ada tujuannya
5. Mempunyai kedaulatan

D. Hubungan antara Hukum dan Negara
Hukum dapat diberi berbagai arti, tergantung dari siapa atau warga masyarakat mana yang mengartikannya. Dalam menilai hubungan antara hukum dan negara dalam masyarakat ada tiga pendapat, yaitu :
1. Negara lebih tinggi kedudukannya daripada hukum.
2. Negara identik dengan hukum.
3. Negara harus tunduk kepada hukum.


BAB VI
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT 

A. PELAPISAN SOSIAL

Pengertian
Masyarakat terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai latar belakang tentu akan membentuk suatu masyarakat yang heterogen yang terdiri dari kelompok-kelompok sosial. Dengan adanya atau terjadinya kelompok sosial ini maka terbentuklah suatu pelapisan masyarakat atau terbentuklah masyarakat yang berstrata.

Terjadinya pelapisan sosial
Terjadinya pelapisan sosial ini terjadi antara lain oleh :
  • Karena sendirinya
  • Karena kesengajaan
Pembedaan sistem pelapisan menurut sifatnya
Menurut sifatnya, maka sistem pelapisan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi :
  1. Sistem pelapisan masyarakat yang tertutup
  2. Sistem pelapisan masyarakat yang terbuka
B. KESAMAAN DERAJAT

Sifat perhubungan antara manusia dan lingkungan masyarakat pada umumnya adalah timbal balik, artinya orang seorang itu sebagai anggota masyarakat, mempunyai hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan negara. Kesamaan derajat ini dijamin oleh Undang-undang, yaitu dalam kesamaan derajat yang terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai sektor kehidupan. Hak ini yang kemudian dikenal dengan Hak Asasi Manusia.


BAB VII
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT
PEDESAAN

1.    Masyarakat Perkotaan

A. Pengertian Masyarakat


Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dalam batas-batas tertentu.


B. Masyarakat Perkotaan


Masyarakat perkotaan sering disebut juga dengan urban comunity. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.


C. Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan

Ciri yang menonjol pada masyarakat perkotaan yaitu :
  • Kehidupan keagamaanya berkurang dibandingan masyarakat di desa.
  • Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
  • Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada kepentingan pribadi.
2. Masyarakat Pedesaan

a. Pengertian Desa/Pedesaan

Yang dimaksud masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (heterogen) di suatu wilayah atau daerah tertentu dengan mata pencarian dari sektor pertanian (agraris).

b. Ciri-ciri Masyarakat Pedesaan

Masyarakat pedesaan memiliki berbagai ciri, diantaranya adalah :
  • Di dalam masyarakat pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang erat dan mendalam.
  • Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan.
  • Masyarakat pedesaan bersifat homogen baik dalam agama, mata pencarian, adat dan sebagainya.


BAB VIII
PERTENTANGAN-PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI
MASYARAKAT

1. Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Pada umumnya secara psikologis dikenal ada dua jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis.

2. Prasangka, Diskriminasi dan Ethnosentrisme

A. Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka mempunyai dasar pribadi, dimana setiap orang memilikinya sejak dari kecil. Melalui proses belajar dan semakin besarnya manusia, membuat sikap cenderung untuk membeda-bedakan.

B. Perbedaan Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka bersumber dari suatu sikap, sedangkan diskriminasi menunjuk pada suatu tindakan. Prasangka dan diskriminasi tidak muncul dari segolongan orang-orang kampungan berpendidikan rendah, tetapi juga dikalangan orang-orang intelek seperti para pemimpin dan negarawan berkaliber nasional dan internasional.

C. Ethnosentrisme
Setiap suku bangsa atau ras tertentu memiliki ciri khas kebudayaan, yang sekaligus menjadi kebanggaan mereka. Suku bangsa dan ras tersebut dalam kehidupan sehari-sehari bertingkah laku sejalan dengan norma norma dan nilai yang terkandung serta tersirat dalam kebudayaan tersebut.


BAB IX
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN
KEMISKINAN

A. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya.

B. Teknologi dan Kemiskinan

1. Pengertian Teknologi
Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efesiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan.
Ada tiga macam teknologi yang sering dikemukakan para ahli, yaitu:
  1. Teknologi modern
  2. Teknologi madya
  3. Teknologi tradisional
2. Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan pada dasarnya merupakan salah satu bentuk problem yang muncul dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemiskinan, yaitu :
  • Pendidikan yang terlampau rendah.
  • Malas bekerja.
  • Keterbatasan sumber alam
  • Terbatasnya lapangan kerja
  • Keterbatasan modal
  • Beban keluarga
3. Teknologi dan Kemiskinan
Salah satu unsur terpenting dalam pertumbuhan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi mangakibatkan perubahan dalam struktur produksi maupun dalam komposisi tenaga kerja yang digunakan. Bagi yang memiliki ketrampilan teknis tinggi dengan majunya teknologi akan selalu terbuka kesempatan kerja. Tetapi bagi mereka yang tidak memilikinya akan tergeser atau kehilangan pekerjaan. Di Indonesia dari hasil pembangunan menunjukkan bahwa golongan miskin kurang terjamin oleh hasil-hasil pertumbuhan ekonomi. Padahal pemerintah telah mengambil kebijaksanaan penyebaran proyek-proyek ke daerah, ke desa-desa.

Sumber : http://ryanyudhasatria.blogspot.co.id/2013/10/resume-buku-ilmu-sosial-dasar-isd.html