Minggu, 16 Juni 2019

Minggu, 24 Maret 2019

Reasons and Benefits of Travelling for The Travellers

Write about the following topic :

Today more people are travelling than ever before. Why is this the case ?

What are the benefits of travelling for the travellers ?

Give the reasons for your answer and include any relevant examples from your own knowledge of experience!

Answer :

Through the development of technology and digital influences, especially social media, there’s a lot of tourism spot and beautiful destination are being explored and exposed by the travellers or locals. The more choices of place are the better, as it increases popularity of the places itself.   

Travelling can be said as the most favorite of hobby because of its excitements and experiences that we can learn from. This job/hobby can provides benefits for them, the travellers or the backpackers, whom do it constantly.  

The benefits of travelling besides fill in the time off and exhaling the stress :

1. Increases Knowledge And Insight Towards A Place
When the travellers visiting a place, they will get direct informations that might increase their knowledge so they know more about the place.

2. Meet New People
Meet new people that we don’t know before, and watch them doing their habits.

3. Know About New Culture
Visiting a new place make us learn about something new, in this case the tradition of the locals is what interesting thing.

4. Reduces The Stress
Besides meditation, which is known effective to reducing stress is travelling, travelling has the same benefit to free you up from daily routines.

5. Become An Independent Human Being In Any Case
We tend to be a more independent and creative because we are forced to arrange and think of the things that we should prepare before the departure, during in the destination, and before going back to the hometown. We will learn how to manage something important according to priority scale.  

6. Raises Self-Confidence
We will gain self-confidence after doing the travel. It might be the second reason for the youth to get along with society.

7. Learn How to Adapt
Learning to adapt in a new place will be interesting because we must survive in a situation and environment that we rarely or may be never face.

8. Improves Communication Skilll
Be in a foreign place makes us to be brave to speak with the foreigners, so that we can get the informations that internet doesn’t have.

9. Learn New Language
Travelling could be a bonus if you are a person who likes to learn a new language, so that you can practice the language directly on your daily activities.

10. Learn To Be More Patient
We will learn to be a more patient person when we are facing troubles or any tragedy that we get in a foreign place.

Jumat, 05 Oktober 2018

Audit Teknologi Sistem Informasi

LEMBAGA-LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA


BPK RI
BPK RI didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewenangan masing-masing.

Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan)
BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.

LPAI
LPÄI Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.

Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.

Rabu, 04 Juli 2018

Website Kuliner Makassar

Mata Kuliah      : Peng. Animasi & Desain Grafis #

Dosen Pengajar : Yulia Eka Praptiningsih



Website Kuliner Makassar Dengan Animasi


Pembuatan Website:


  • Framework : Dreamweaver
  • Coding       : Notepad
  • Daftar Animasi : , (format gambar gif), , hyperlink

Tampilan Website :

Pengenalan Kota Makassar

Kota Makassar (Makassar dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit. Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar. Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.Secara demografis, kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.

Makanan Makassar

Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, menjadikannya memiliki banyak juga makanan dari tiap daerahnya. Sama halnya di Makassar, ada banyak sekali makanan khas yang berasal dari Makassar, Berikut adalah makanan khas dari Kota Makassar

  •  Coto Makassar

Makanan khas makassar yang kaya rempah ini benar-benar sangat populer di semua penjuru Nusantara bahkan juga Mancanegara. Bagi banyak orang yang datang ke Makassar tentu pernah mencicipi coto makassar ini. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan "burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat yang dibungkus daun pisang
  • Sop Saudara
Sepintas memang Sop Saudara merupakan sebuah nama makanan yang menjadi identitas, makanan berkuah yang disajikan dalam mangkuk namun bila dilihat lebih dekat serta dirasakan pastinya berbeda. Makanan tradisional khas Kabupaten Pangkep sulawesi selatan ini bisa ditemui di Makassar.
Saudara ini dibuat dari daging sapi, bihun serta kentang goreng yang umumnya dibentuk bola-bola kecil, serta paru sapi yang digoreng, biasanya dihidangkan bersama dengan nasi putih, ikan bakar, serta telur rebus sebagai tambahan lauknya. Tambahan lain sebagai pelengkap menu yaitu sambal kacang serta irisan Timun.

  • Konro

Konro yaitu masakan tradisional khas Makassar. Memiliki bahan dasar iga sapi atau daging sapi. Daging sapi direbus bersama dengan bahan lain seperti kayu manis, air asam jawa serta beragam bahan yang lain. Lalu tumisan campuran beberapa bumbu masak seperti merica, pala, kacang merah serta bahan yang lain, dituangkan dalam rebusan iga sapi. Warna gelap sop konro sendiri berasal dari buah kluwak yang memang berwarna hitam. Konro aslinya dimasak berkuah berbentuk sup yang kaya rempah-rempah.

  • Barongko

Barongko yaitu makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar berbentuk kue pisang yang sangat lembut. Pisang sebagai bahan baku utamanya di proses sedemikian rupa, daging pisang dihaluskan bersama bahan yang lain seperti telur, gula, garam serta susu bubuk, lalu dibungkus menggunakan daun pisang.

  • Pisang Epe

Makanan khas kota Makassar ini terbuat dari pisang. Pisang yang dijadikan bahan membuatnya ini yaitu pisang kepok setengah masak. Sistem pembuatannya termasuk sangat mudah serta bahan-bahan yang diperlukan juga mudah untuk dicari.
Pisang yang sudah dikupas kemudian dibakar di atas bara api, lalu dibolak-balik sampai harum serta lembek. Kemudian pisang diambil lalu di tekan sampai pipih, lalu di bakar kembali. Sesudah melakukan pembakaran, pisang ditaruh di atas piring lalu untuk toppingnya diberikan gula merah yang digabung dengan air daun pandan ditambah dengan garam serta durian yang direbus sampai kental, dan lalu disiramkan ke atas pisang yang dihidangkan di atas piring.

  • Es Palu Butung

Es Palu Butung merupakan es campur dengan gaya khas Makassar yang merupakan makanan penutup yang begitu populer dari Makassar, Sulawesi Selatan. Bahan utama pembuatan es ini adalah pisang hijau yang dipotong-potong yang ditempatkan di atas semacam bubur berwarna putih yang terbuat dari santan ditambah dengan es serut serta susu kental.

  • Gogoso

Gogoso yaitu salah satu makanan khas orang bugis makassar yang begitu disukai di Sulawesi Selatan saat lebaran, selain ketupat lebaran. Gogoso juga ikut meramaikan bersama dengan bermacam masakan lainya pada hari-hari biasa. Gogoso ini terbuat dari beras ketan yang di bakar dalam bungkusan daun pisang, umumnya di hidangkan bersama dengan telur asin.

  • Pallu Basa

Pallu Basa adalah salah satu makanan yang berasal dari daerah Makassar. Resep pallu basa Makassar ini langkah penyajiannya nyaris mirip sekali dengan Coto Makassar, hanya saja yang membuat berbeda yakni terdapat pada beberapa bahan yang dipakai. Pallu basa Makassar ini memakai bahan dasar daging sapi dan jeroannya, seperti hati, usus serta jantung sapi.

  • Mie Titi

Mie Titi adalah salah satu masakan khas daerah Makassar, yang dimana masakan ini umumnya dihidangkan saat malam hari. Selain rasanya yang enak serta gurih, makanan ini banyak memakai bermacam kombinasi daging serta seafood dan sayuran serta rempah-rempah lain.

  • Juku Pallu Ce'la

Ikan Pallu Ce’la bisanya terbuat dari ikan Cakalang, Layang, Bolu, Sibula’/Tembang. kebanyakan warga makassar suka mengkonsumsi ikan tersebut, ada yang langsung beli jadi (sudah dimasak) adapula yang membuat di rumah.
Ikan pallu Ce’la umumnya di buat dengan bahan2 yang simpel saja dan mudah diperoleh, diantaranya garam dan kunyit saja. Dalam pembuatan ikan pallu ce’la, kita harus memasak ikan tersebut dengan digabung bahan-bahan yang lain sampai airnya benar-benar meresap, hingga rasa garam serta aroma kunyit merata dalam tubuh ikan.



Struktur Navigasi 




Kamis, 11 Januari 2018

Survey On Smart System

Survey Of Smart System
Berdasarkan 3 Jurnal yang ada
·         Survei Sistem "Parkir Pintar"
·         Sistem Kontrol Lalu Lintas Pintar
·         Survei tentang Sistem Transportasi Cerdas
Metode:
-          Kecerdasan buatan
-          Menggunakan GPRS
-          Sistem Manajemen Transit

Jurnal 1
KESIMPULAN.
Sistem yang diusulkan oleh berbagai penulis membantu kita secara efektif dalam pemesanan serta menghilangkan kebutuhan untuk mencari tempat parkir di tempat parkir pribadi. Banyak periset telah menerapkan sistem yang memiliki skema pengaturan dinamik untuk memuaskan berbagai kebutuhan pengemudi dan penyedia layanan, yang didasarkan pada informasi parkir real-time. Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa makalah ini sangat berguna bagi peneliti baru untuk inovasi teknik baru dalam mengelola masalah yang dihadapi pengemudi dari hari ke hari. Tabel tersebut berisi kelebihan dan kekurangan berbagai sistem yang diimplementasikan oleh peneliti. Di masa depan, kami berinovasi sistem ini yang tidak hanya digunakan di area parkir tertentu yang tersedia, namun bisa diperluas dan juga bisa diimplementasikan di berbagai platform lain seperti stasiun kereta api, bandara, tempat parkir mal. Hal ini akan membuat pengelolaan ruang parkir efisien, dengan menghilangkan kebutuhan kerja kerja manual.

Jurnal 2
Flowchart



KESIMPULAN
Perancangan dan implementasi teknik ini ditargetkan secara langsung untuk manajemen lalu lintas sehingga kendaraan darurat di jalan mendapatkan jalan yang jelas untuk mencapai tujuan yang ada dalam waktu yang lebih singkat dan tanpa gangguan manusia. Fitur utama dari operasi ini adalah kemampuan berkomunikasi dengan tujuan menggunakan GSM dan GPS. Sangat cerdas untuk mengetahui lokasi kendaraan curian, kendaraan darurat dan VIP dan mendapatkan jalan yang jelas untuk menyebarkannya.

Jurnal 3
Kesimpulan
Hasil tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa Intelligent Transportation System adalah bidang yang luas yang mencakup banyak teknologi dan memainkan peran penting di era teknologi. Penyebaran ITS memiliki kemungkinan untuk menawarkan manfaat berikut: peningkatan keamanan, efisiensi, mobilitas, aksesibilitas, koneksi intermodal. Melalui sistem transportasi Cerdas, banyak daerah mengambil keuntungan. Wilayah penerima bantuan adalah arterial, jalan bebas hambatan, angkutan, transit, kejadian, keadaan darurat, pengumpulan data, pengumpulan tol, masalah lingkungan, informasi wisatawan dan pengelolaan informasi arsip. Makalah ini menyajikan area luas sistem transportasi cerdas dan aplikasinya dan berbagai teknologi. Makalah ini memungkinkan peneliti untuk memahami gambaran sistem Transportasi Cerdas dan memberi peneliti informasi tentang area ITS dimana studi lebih lanjut mungkin diperlukan.

Perbandingan Metde Dalam 3 Jurnal
Jurnal 1 : Sistem ini memberikan gambar panduan menuju slot yang ditugaskan, sehingga membuatnya menjadi cerdas dan menggunakan kamera wide angle sebagai sensor yang hanya mendeteksi ruang parkir gratis dan merekamnya. Intelligent Transport System (ITS) dan electronic toll collection (ETC) menggunakan optical character recognition (OCR) menciptakan catatan untuk semua kendaraan yang masuk. Ini membuat tag kurang masuk untuk semua kendaraan di tempat parkir, namun tidak memberikan slot kepada pengguna. robot garage (RG) menggunakan Bluetooth yang akan digunakan untuk sepenuhnya mengotomatisasi penempatan mobil di slot tanpa bantuan pengemudi. Sistem secara otomatis memeriksa nomor registrasi unik yang tersimpan dalam chip Bluetooth untuk memeriksa apakah kendaraan baru tersebut perlu diparkir.
Jurnal 2 : Kami menggunakan Bluetooth, modul GSM dan sistem mikrokontroler pada chip untuk mengidentifikasi kendaraan. Ini mengukur kepadatan lalu lintas menggunakan sensor IR. Ini juga menentukan kemacetan jaringan dan karenanya durasi lampu hijau untuk jalur tersebut diputuskan. Jika kendaraan yang dicuri terdeteksi maka pesan dikirim menggunakan GSM ke ruang kontrol juga saat ambulans mendekati di persimpangan itu akan (unit kendaraan) berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas (unit sinyal) di persimpangan sehingga bisa meningkatkan timing sinyal hijau sehingga kendaraan darurat bisa lewat dengan mudah tanpa banyak penundaan. Modul ini menggunakan modul Bluetooth dan sistem LPC2148 pada chip untuk komunikasi nirkabel antara kendaraan darurat dan pengendali lalu lintas.
Jurnal 3 : Sebuah sistem, yang menasihati sistem kontrol komando dan sinyal dan menerima informasi tujuan tentang situasi lalu lintas saat ini dan permintaan dan gangguan di masa depan dari sistem lain.

References :
Saikh, Faiz, Nikhilkumar B. S, Omkar Kulkarni, .... , Saideep Bandarkar. 2015. A Survey on “Smart Parking” System. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology, Vol. 4, Issue 10.
Yawle, R. U, Kiran K. Modak, Parmeshwar S. Shivshette, Snehal S. Vhaval. 2016. Smart Traffic Control System. Journal of Electronics and Communication Engineering,  Vol 3, Issue 3.
Qureshi, Kashif Naseer & Abdul Hanan Abdullah. 2013. A Survey on Intelligent Transportation Systems. Middle-East Journal of Scientific Research, Vol 5, 629-642.




Minggu, 02 Juli 2017

Rangkuman Section 3 Chapter 7-9

7 MANAJEMEN HUBUNGAN BISNIS

Keberhasilan jangka panjang dari penyedia layanan TI bergantung pada hubungannya dengan pelanggannya. Dalam arti luas, hubungan antara pelanggan dan penyedia layanan TI mencakup keseluruhan spektrum interaksi bisnis di antara mereka, mulai dari masalah operasional yang terkait dengan penyediaan layanan dan kinerja operasional, melalui isu taktis, seperti mengembangkan persyaratan atau mungkin kasus bisnis untuk perubahan baru.
Bab ini menjelaskan bagaimana manajemen hubungan bisnis (BRM) digunakan untuk menyelaraskan aktivitas penyedia layanan dengan kebutuhan pelanggannya dengan mengembangkan, memperkuat dan memelihara hubungan untuk masalah taktis strategis dan tingkat yang lebih tinggi, dan bagaimana BRM berhubungan dengan proses ITIL lainnya.

TUJUAN
Tujuan utama BRM adalah membangun dan memelihara hubungan yang efektif dan produktif antara pelanggan dan penyedia layanan, yang didasarkan pada pemahaman pelanggan dan kebutuhan bisnisnya. Seperti yang ITIL katakan "Manajemen hubungan bisnis adalah proses yang memungkinkan manajer hubungan bisnis menyediakan hubungan antara penyedia layanan dan pelanggan pada tingkat strategis dan taktis." Pelanggan dan penyedia akan memiliki kepentingan bersama untuk memastikan bahwa pelanggan memahami nilainya. Dari penawaran layanan dan memiliki harapan yang realistis dari mereka. Agar hubungan semacam itu bisa bekerja, pasti ada komitmen, kepercayaan, keterbukaan dan kejujuran di kedua belah pihak, dan terkadang hal ini mengharuskan penyedia layanan bersikap terbuka dan jujur ​​terhadap pelanggan

MANAJEMEN LAYANAN TI
BRM harus mencapai sejumlah tujuan jika hubungan tersebut mengantarkan. Ini harus secara jelas didasarkan pada pemahaman pelanggan yang memadai sehingga penyedia layanan dapat mengembangkan kemampuan dan sumber dayanya untuk merespons dalam kerangka waktu yang dapat diterima sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pelanggan yang berubah, dan, jika relevan, untuk membantu pelanggan mengembangkan yang baru persyaratan sebagai tanggapan Penyedia layanan setidaknya dapat mengantisipasi, bagaimana kebutuhan pelanggan dapat berubah dengan keadaan, mengidentifikasi bagaimana layanan baru atau perubahan atau penawaran teknologi baru dapat membantu pelanggan merespons secara efektif untuk mengubah atau meningkatkan kinerja. BRM harus terus menunjukkan nilai hubungan tidak hanya melalui pemenuhan tujuan yang telah dibahas di atas, namun juga dengan memastikan bahwa penyedia layanan memenuhi kewajibannya untuk kinerja dan kualitas layanan, mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dalam prosesnya, antara lain oleh Memberikan respon yang efektif terhadap pujian dan keluhan.

PRINSIP-PRINSIP UMUM
Dasar BRM Penerapan BRM didasarkan pada argumen bahwa penyedia layanan dan pelanggan akan mendapatkan keuntungan dari suatu hubungan yang berusaha menyelaraskan aktivitas penyedia layanan dengan kebutuhan bisnis yang berkembang dari pelanggan dan meningkatkan pemahaman pelanggan terhadap penyedia layanan. Penawaran dan nilainya ke bisnis pelanggan ini bertentangan dengan pandangan bahwa hubungan pemasok-pelanggan pada dasarnya bersifat permusuhan. 
Bekerja sama dengan manajemen tingkat layanan, BRM juga akan berperan dalam pengembangan perjanjian tingkat layanan dan mendapatkan komitmen pelanggan terhadap proses SLM. BRM memiliki peran penting dalam memastikan persyaratan pelanggan untuk kelangsungan bisnis dipahami dengan benar dan dimasukkan ke dalam Manajemen Kesinambungan Layanan TI.
Manajemen perubahan, perencanaan dan dukungan transisi, manajemen pengetahuan, dan manajemen rilis dan penerapan BRM akan memastikan bahwa permintaan perubahan diajukan atas nama pelanggan dan bahwa kepentingan pelanggan terwakili sepenuhnya dalam proses manajemen perubahan. BRM juga akan terlibat dalam memastikan pelanggan berada pada keadaan yang cukup untuk menerima layanan baru tersebut, tidak hanya dalam hal menyetujui dan memvalidasi rencana dan kriteria uji coba pengguna dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan tes, namun juga dalam hal membuat perubahan yang diperlukan pada proses dan prosedur melalui manajemen perubahan bisnis. BRM juga akan bekerja sama dengan pelanggan terkait dengan manajemen rilis dan penerapan untuk memastikan bahwa pelanggan memahami rencana peluncuran dan penerapan, dampaknya terhadap operasi dan risiko yang terkait. BRM perlu mengkonfirmasi bahwa ada yang memadai perbaikan layanan terus menerus Pengukuran kepuasan pelanggan merupakan aktivitas utama BRM sepanjang siklus hidup. Diskusi pada tingkat yang lebih strategis akan mengidentifikasi area di mana layanan perlu dimodifikasi, diganti atau dihentikan dalam menanggapi penggerak perubahan eksternal, seperti undang-undang dan peraturan baru, pengembangan persaingan atau berbagai kondisi ekonomi.
Manajemen keuangan untuk layanan TI BRM membantu manajemen keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap bayar untuk mereka. BRM membantu pelanggan memahami kebijakan keuangan, biaya, risiko dan masalah lainnya dari penyedia layanan TI, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia layanan diterjemahkan ke dalam tagihan pelanggan.

METRICS
Kinerja BRM diukur dalam kaitannya dengan aktivitas utamanya dan indikator kinerja utama mencerminkan hal ini: • Tujuan bisnis terdokumentasi pelanggan dan hasil bisnis yang diinginkan sesuai dengan pelanggan dan sesuai untuk dimasukkan ke dalam portofolio layanan. • Persyaratan lengkap dan ditandatangani untuk layanan baru dan kasus bisnis pelanggan untuk penggunaannya. • Bukti terdokumentasi tentang identifikasi perubahan yang mungkin berdampak pada layanan yang disampaikan dan respon penyedia layanan terhadapnya. • Kesempatan untuk memanfaatkan perkembangan teknologi baru dan inovasi lainnya diidentifikasi, dinilai bekerja sama dengan pelanggan, didokumentasikan dan dicatat dalam portofolio layanan. • Bukti terdokumentasi yang menyampaikan layanan secara efektif dan efisien memenuhi kebutuhan pelanggan. • Penilaian kepuasan pelanggan secara teratur menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi, misalnya melalui bisnis yang berulang dan rekomendasi positif kepada pelanggan potensial lainnya. • Bukti terdokumentasi bahwa peningkatan layanan berkelanjutan dicapai sebagai tanggapan terhadap dan melalui analisis laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lainnya.

PERAN
Peran kunci dalam BRM, yang mungkin atau mungkin tidak ditugaskan kepada satu orang, adalah pemilik proses hubungan bisnis dan manajer proses hubungan bisnis. Yang pertama ini bertanggung jawab atas kinerja proses BRM yang tepat sehubungan dengan tujuan dan kebijakan dan standar yang disepakati untuk operasinya. Yang kedua dari kedua peran tersebut berkaitan dengan pengelolaan operasional proses BRM. Apakah tepat untuk kedua peran ini digabungkan dalam satu orang tergantung pada skala organisasi dan strukturnya sehubungan dengan proses SM lainnya.


8 MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK LAYANAN TI

Seperti bisnis lainnya, penyedia layanan TI, apakah dijalankan sebagai bisnis komersial atau tidak, memerlukan pengelolaan keuangan yang baik. Ini harus memastikan bahwa ia memiliki jumlah uang yang tepat untuk menjalankan rencananya, untuk memastikan bahwa ia mengerti bagaimana uangnya digunakan, untuk menentukan apakah uang tersebut telah digunakan secara efektif atau apakah investasi baru yang diusulkan itu masuk akal. Perlu dipahami berapa biaya layanan individual yang akan diberikan dan bagaimana biaya ini harus dibagi di antara pengguna jasa, sehingga antara lain dapat menilai dampak perubahan permintaan dan retribusi untuk penggunaan layanan jika sesuai.
Manajemen keuangan adalah tentang menjaga sumber keuangan organisasi, memastikan bahwa mereka dipekerjakan dengan bijaksana dan penggunaannya benar. Manajemen keuangan memastikan organisasi memiliki pemahaman tentang biaya operasinya, struktur biaya ini dan hal-hal yang memengaruhinya.
Manajemen keuangan membantu perencanaan keuangan, memastikan bahwa rencana organisasi sejalan dengan kemampuannya untuk mendukung biaya finansial dan mengelola risikonya. Ini mencatat pengeluaran sehingga jelas bagaimana uang itu digunakan. Dengan secara rutin membandingkan pengeluaran dan pendapatan dengan rencana keuangan dan anggaran, manajemen keuangan akan mengidentifikasi masalah potensial dan mengambil tindakan yang tepat untuk menjaga agar organisasi tetap berjalan. Penyedia layanan TI harus bekerja di dunia yang cepat berubah.

TUJUAN
Tujuan pengelolaan keuangan untuk layanan TI adalah untuk memastikan bahwa penggunaan optimal dibuat dari sumber keuangan organisasi dan ini dicapai sesuai dengan kerangka peraturan di mana penyedia layanan TI beroperasi.
Tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk memastikan bahwa: • uang dikelola dan dihabiskan dengan bijak; • sumber keuangan yang tersedia sepenuhnya sesuai dengan rencana dan persyaratan organisasi untuk penyediaan layanan TI; • Keputusan investasi sesuai dan sesuai dengan tujuan organisasi; • Risiko keuangan diidentifikasi dan dikelola secara efektif; • Pengaturan tata kelola dilakukan untuk memastikan pengelolaan sumber keuangan yang efektif dan untuk menentukan akuntabilitas yang jelas; • organisasi mematuhi semua kewajiban peraturan keuangan yang relevan dan keseluruhan kebijakan dan strategi keuangan bisnis.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa: • ada sistem yang efektif untuk perencanaan dan penganggaran keuangan; • rencana keuangan dan alokasi anggaran disesuaikan dengan portofolio layanan; • semua investasi yang diajukan memiliki kasus bisnis yang memenuhi standar organisasi; • semua risiko keuangan yang signifikan diidentifikasi dan dikelola sepenuhnya; • Ada kerangka tata kelola yang tepat yang sesuai dengan akuntabilitas yang jelas dan semua pihak yang perlu dilatih dengan benar sehubungan dengannya; • Semua pengeluaran keuangan diperhitungkan dengan benar dan ada proses audit untuk memastikan pengelolaan sumber keuangan yang tepat; • biaya dan nilai semua layanan, proses dan aktivitas TI dipantau, diukur dan dipahami serta tindakan yang tepat dilakukan atas dasar kinerja keuangan mereka.

AKTIVITAS DAN KONSEP
Penganggaran Penting untuk merencanakan ke depan untuk memastikan bahwa rencana bisnis sesuai dengan uang yang tersedia. Produk perencanaan ini adalah rencana keuangan atau anggaran yang mencakup Pengeluaran dan pendapatan yang diharapkan untuk jangka waktu tertentu, biasanya merupakan tahun (keuangan). Pengeluaran dan pendapatan akan dibagi ke dalam kategori untuk memudahkan keuangan Perencanaan, manajemen dan pengendalian.
Anggaran harus mencerminkan layanan yang akan disampaikan, proyek baru, investasi dan rencana perubahan lainnya. Ini bukan sebuah artikulasi dari apa yang bisnis ingin lakukan:
Ini tentang apa yang bisa dicapai secara realistis. Meski begitu, anggaran adalah rencana dan rencana tidak selalu berhasil. Anggaran harus menjadi prediksi terbaik yang dapat dibuat oleh sebuah organisasi, namun harus mencakup beberapa kontinjensi yang tak terduga.
Pengelolaan keuangan yang baik memerlukan pemantauan rutin terhadap anggaran. Ini memberitahu organisasi ketika tindakan diperlukan untuk menjaga kontrol keuangan, memberi peringatan dini bahwa pengeluaran terlalu tinggi atau pendapatan terlalu rendah; Proyek yang direncanakan Tidak dapat didanai atau yang lainnya dapat diajukan ke depan. Terkadang, variasi dalam satu bagian anggaran akan diimbangi di tempat lain dan anggarannya dapat direvisi sesuai dengan itu. Anggaran tidak boleh diubah hanya untuk membawa mereka sesuai dengan dunia nyata. Variasi yang signifikan adalah peringatan bahwa segala sesuatu tidak seperti yang diharapkan. Tata kelola yang baik mengharuskan manajer untuk mempertimbangkan tindakan yang dianggap sebagai respon.
Akuntansi Proses dalam akuntansi TI memungkinkan penyedia layanan TI memperhitungkan pengeluaran dan pendapatan, memberikan rincian tentang bagaimana biaya dan pendapatan dibagi antara pelanggan, layanan dan aktivitas. Informasi yang dikumpulkan melalui proses akuntansi menyediakan pemantauan anggaran dengan data pengeluaran dan pendapatan, yang akan digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian keuangan dan untuk menentukan apakah tindakan diperlukan untuk memperbaiki variasi yang signifikan dari anggaran.
Pengisian Keputusan Keputusan apakah akan dikenakan biaya adalah keputusan strategis yang harus diambil dengan hati-hati. Pengisian tidak hanya meningkatkan biaya operasional penyedia layanan TI, namun juga meningkatkan akuntabilitas, keterpaparan dan transparansi. Pelanggan dapat membandingkan apa yang mereka dapatkan dari TI dengan apa yang harus mereka bayar, dan mereka dapat membandingkan dengan mudah penyedia TI in-house mereka dengan alternatif. Pengisian menyediakan sarana untuk mempengaruhi perilaku pelanggan, membentuk permintaan dan penggunaan untuk menyesuaikan kapasitas, sehingga mengurangi biaya dan risiko. Tanpa pengisian, banyak pelanggan dan pengguna akan melihat Layanan TI gratis dan akan menuntut layanan ini dengan sedikit minat terhadap implikasi keuangan atau operasional. Pengenalan pengisian membantu mengubah sikap.
Kasus bisnis Semua organisasi perlu berunding dengan bijak dan peran kunci pengelolaan keuangan adalah mengevaluasi usulan investasi untuk menentukan apakah produk tersebut bermanfaat. Manajemen keuangan yang baik akan mewajibkan semua proposal investasi untuk memasukkan kasus yang jelas untuk melakukan investasi. Kasus ini biasanya berbentuk kotak bisnis. Kasus bisnis adalah alat pendukung keputusan dan perencanaan yang memproyeksikan kemungkinan konsekuensi tindakan bisnis.

HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA
Manajemen keuangan untuk layanan TI sangat penting bagi manajemen layanan TI, dan memiliki hubungan dengan banyak disiplin manajemen layanan lainnya. Interaksi kunci adalah dengan manajemen tingkat layanan, manajemen portofolio layanan, kapasitas Pengelolaan dan pengelolaan aset dan manajemen konfigurasi.
Manajemen tingkat layanan Manajemen tingkat layanan (SLM) perlu bekerja sama dengan manajemen keuangan Sehubungan dengan biaya tingkat layanan yang diusulkan yang dipersyaratkan untuk memenuhi Kebutuhan bisnis organisasi saat ini dan yang direncanakan. Biaya ini akan masuk ke dalam Perdebatan tentang apa yang terjangkau dan dapat dikirim dan, oleh karena itu, apa yang bisa disepakati dalam perjanjian tingkat layanan (SLA). Jika pengisian daya diberlakukan, manajemen keuangan akan dilibatkan dalam menentukan biaya, termasuk penggunaan pengisian diferensial sebagai bagian dari manajemen permintaan.
Manajemen portofolio layanan Manajemen keuangan berkaitan dengan pengembangan kasus bisnis, penilaian peluang investasi, evaluasi berbagai pilihan layanan, evaluasi risiko keuangan dan penentuan nilai layanan. Manajemen keuangan dapat memberikan kontribusi pada keputusan tentang bagaimana cara terbaik untuk menyediakan layanan yang diberikan, apakah ini harus melalui penyedia layanan TI in-house atau penyedia pihak ketiga. Manajemen keuangan juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana tersedia untuk mendukung penyampaian portofolio layanan dan untuk memastikan alokasi anggaran sesuai dengannya.
Manajemen kapasitas Baik manajemen ketersediaan dan kapasitas berkaitan dengan biaya-efektif Penyampaian layanan, dan pengelolaan keuangan dapat membantu dengan menyediakan informasi biaya untuk memungkinkan penilaian dampak finansial tingkat kapasitas dan ketersediaan yang diinginkan. Proposal untuk berinvestasi dalam kapasitas baru atau dalam peningkatan ketahanan dapat dinilai oleh manajemen keuangan sebelum tindakan diambil untuk membeli. Bila pengisian sudah dilakukan, manajemen kapasitas akan dapat memberikan informasi tentang penggunaan sumber daya yang akan membantu manajemen keuangan menentukan biaya.
Manajemen aset dan konfigurasi layanan Aset dan manajemen konfigurasi mengelola dan mengelola basis data manajemen konfigurasi (CMDB), yang menyimpan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai aset yang dibutuhkan oleh manajemen keuangan untuk berbagai kegunaan. CMDB juga menyimpan informasi mengenai aset, seperti tanggal penggantian peralatan dan tanggal terminasi / perpanjangan lisensi, yang dapat digunakan dalam pengembangan anggaran dan perencanaan keuangan jangka panjang.
Manajemen hubungan bisnis BRM membantu manajemen keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap bayar untuk mereka. BRM membantu pelanggan memahami kebijakan keuangan, biaya, risiko dan masalah lainnya dari penyedia layanan TI, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia layanan diterjemahkan ke dalam tagihan pelanggan.


9 MANAJEMEN PERMINTAAN

Manajemen permintaan yang efektif menghindari pembelanjaan yang tidak perlu untuk kapasitas dan Penurunan tingkat pelayanan akibat fluktuasi beban kerja atau permintaan.
Sebagai penyedia layanan, TI bertanggung jawab untuk menyediakan cukup kapasitas Layanan untuk memenuhi tingkat layanan yang disepakati. Terlalu banyak kapasitas adalah biaya terbuang dan terlalu sedikit menempatkan tingkat layanan pada risiko.
Proses manajemen permintaan diperlukan karena dua alasan utama: • Tingkat kedatangan pekerjaan, seperti transaksi yang dikirim ke server, pekerjaan cetak yang dikirim ke printer atau panggilan ke meja layanan tidak mantap. Dengan kata lain, ada puncak dan palung selama jam dan hari, serta kenaikan musiman atau penurunan permintaan. Ada jarang fleksibilitas yang cukup dalam sumber daya TI untuk menyediakan kapasitas yang cukup untuk memenuhi permintaan pada setiap titik waktu. • Fluktuasi permintaan dan tantangan untuk menyediakan kapasitas yang tepat adalah sumber risiko yang harus diminimalkan oleh penyedia layanan. Keputusan tentang seberapa besar risiko dapat diterima diambil oleh bisnis, yang mungkin menerima tingkat kapasitas cadangan (dan karena itu biaya tambahan) untuk mengurangi risikonya.
Dalam istilah ITIL, 'permintaan' mengacu pada sumber pekerjaan, seperti penyampaian oleh bisnis / pelanggan dari pekerjaan batch atau pencarian web. Ini juga mengacu pada Aktivitas yang kemudian dihasilkan pada sumber daya TI, seperti lalu lintas jaringan dan baca / tulis panggilan ke perangkat penyimpanan.

TUJUAN
Tujuan manajemen permintaan adalah mengoptimalkan penggunaan kapasitas dengan memindahkan beban kerja ke waktu dan sumber daya yang kurang dimanfaatkan. Dengan demikian, penggunaan yang lebih efisien dibuat dari sumber daya karena pemanfaatannya dapat disamakan dari waktu ke waktu Alih-alih harus memenuhi puncak atau palung beban.
Tujuannya meliputi: • mengkarakterisasi dan mengkodifikasi aktivitas bisnis menjadi pola yang spesifik dan mudah dikenali yang memiliki profil konsumsi layanan umum; • mencirikan penggunaan layanan oleh pengguna ke profil pengguna; • mendorong penggunaan layanan pada waktu yang kurang sibuk, misalnya dengan menawarkan Diskon pada saat-saat seperti ini.
Dua tujuan pertama membantu untuk memahami dan memprediksi permintaan sumber daya yang lebih baik. Hal ini mempermudah penyedia layanan untuk mencocokkan layanan dan Sumber daya untuk mengidentifikasi kebutuhan setiap profil pengguna.

MEMAHAMI PERMINTAAN PERMINTAAN
ITIL Merekomendasikan bahwa untuk memahami bagaimana permintaan berfluktuasi, kita mengidentifikasi pola aktivitas bisnis. Jelas ada hubungan antara aktivitas bisnis dan konsumsi sumber daya TI. Hal ini pada gilirannya akan memberi tahu kami sumber daya mana yang perlu diganti atau ditingkatkan versinya dan kapan, sehingga kita dapat merencanakan dan menganggarkan biaya secara hemat biaya TI kita.

MENGHADAPI MENGURANGI PERMINTAAN PEAK
TI dapat melihat untuk mempengaruhi permintaan untuk mengurangi beban kerja puncak dan melindungi tingkat layanan tanpa mengeluarkan uang untuk kapasitas yang seharusnya tidak digunakan sepanjang waktu. Salah satu cara untuk membatasi permintaan adalah menaikkan harga unit kerja pada waktu-waktu puncak dan / atau mengurangi harga pada saat-saat off-peak. Cara lain adalah dengan membatasi beban kerja, misalnya dalam aplikasi online dengan membatasi jumlah pengguna bersamaan, atau di meja layanan dengan mengurangi jumlah baris yang tersedia untuk penelepon.

POLA KEGIATAN USAHA
Pola aktivitas bisnis (PBA) seringkali dapat dikaitkan dengan sejumlah kecil profil pengguna yang didefinisikan. Dengan cara ini kita bisa menghubungkan individu baru,

PROFIL PENGGUNA
Profil pengguna harus didasarkan pada peran dan tanggung jawab dalam sebuah organisasi. Dengan cara ini, setiap profil pengguna dapat ditugaskan ke satu atau lebih PBA. Anda akan melihat bahwa aplikasi dan proses juga dapat diprofilkan dengan cara yang sama seperti pengguna.

MANFAAT MANAJEMEN PERMINTAAN
Begitu proses manajemen permintaan memahami fluktuasi permintaan Dan kontrol yang diterapkan untuk membatasi permintaan puncak, manajemen kapasitas menjadi Lebih efektif dalam merencanakan kapasitas, mengurangi pengeluaran dan perolehan yang tidak perlu Sumber daya lebih hemat biaya Akibatnya, tingkat pelayanan membaik dan Keuntungan bisnis meningkatkan kepercayaan pada kemampuan TI untuk memenuhi masa kini dan Persyaratan masa depan

HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA
Manajemen kapasitas Manajemen permintaan merupakan penyumbang utama manajemen kapasitas karena membantu memahami sifat permintaan sumber daya dan dapat mengurangi kebutuhan kapasitas dengan meratakan puncak permintaan.
Manajemen portofolio layanan, manajemen katalog layanan Pola pengkodean permintaan bisnis dan profil pengguna dapat berkontribusi Portofolio layanan dan manajemen katalog layanan dengan membantu menyelaraskan layanan dengan kebutuhan dan persyaratan bisnis tertentu.

MANAJEMEN LAYANAN TI
Manajemen keuangan Manajemen keuangan dapat berkontribusi terhadap permintaan manajemen dengan membantu peningkatan dan diskon finansial untuk mempengaruhi dan memperlancar permintaan di puncak dan palung.

METRICS
Tidak ada metrik standar yang terkait dengan proses ini, namun kami menawarkan beberapa saran di bawah ini: • Puncak: rasio beban rata-rata (harus dikurangi seiring waktu dengan manajemen permintaan yang efektif). • Persentase pengguna yang telah diprofilkan. • Untuk jangka waktu tertentu (misalnya satu tahun) jumlah pembelanjaan dihindari pengelolaan permintaan. • Persentase layanan dalam katalog layanan yang telah divalidasi terhadap profil pengguna dan PBA.

PERAN

Hanya operasi TI yang besar yang cenderung memiliki manajer permintaan. Hal ini lebih mungkin bahwa aktivitas pengelolaan permintaan akan dilakukan oleh kapasitas manajer.