https://www.youtube.com/watch?v=m7-tb0Yi6aY
Cast :
Billy Anggoro Sarro : Interviewed
Eka Nuramaliyawati : HRD LTD
Rizsa Noorsita Amelia : Interviewed
RizsaNA
Minggu, 16 Juni 2019
Minggu, 24 Maret 2019
Reasons and Benefits of Travelling for The Travellers
Write about the following topic :
Today more people are travelling than ever before. Why is this the case ?
What are the benefits of travelling for the travellers ?
Give the reasons for your answer and include any relevant examples from your own knowledge of experience!
Answer :
Through the development of technology and digital influences, especially social media, there’s a lot of tourism spot and beautiful destination are being explored and exposed by the travellers or locals. The more choices of place are the better, as it increases popularity of the places itself.
Travelling can be said as the most favorite of hobby because of its excitements and experiences that we can learn from. This job/hobby can provides benefits for them, the travellers or the backpackers, whom do it constantly.
The benefits of travelling besides fill in the time off and exhaling the stress :
1. Increases Knowledge And Insight Towards A Place
When the travellers visiting a place, they will get direct informations that might increase their knowledge so they know more about the place.
2. Meet New People
Meet new people that we don’t know before, and watch them doing their habits.
3. Know About New Culture
Visiting a new place make us learn about something new, in this case the tradition of the locals is what interesting thing.
4. Reduces The Stress
Besides meditation, which is known effective to reducing stress is travelling, travelling has the same benefit to free you up from daily routines.
5. Become An Independent Human Being In Any Case
We tend to be a more independent and creative because we are forced to arrange and think of the things that we should prepare before the departure, during in the destination, and before going back to the hometown. We will learn how to manage something important according to priority scale.
6. Raises Self-Confidence
We will gain self-confidence after doing the travel. It might be the second reason for the youth to get along with society.
7. Learn How to Adapt
Learning to adapt in a new place will be interesting because we must survive in a situation and environment that we rarely or may be never face.
8. Improves Communication Skilll
Be in a foreign place makes us to be brave to speak with the foreigners, so that we can get the informations that internet doesn’t have.
9. Learn New Language
Travelling could be a bonus if you are a person who likes to learn a new language, so that you can practice the language directly on your daily activities.
10. Learn To Be More Patient
We will learn to be a more patient person when we are facing troubles or any tragedy that we get in a foreign place.
Senin, 14 Januari 2019
Jumat, 05 Oktober 2018
Audit Teknologi Sistem Informasi
LEMBAGA-LEMBAGA AUDIT SISTEM INFORMASI DI INDONESIA
BPK RI
BPK RI didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewenangan masing-masing.
Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan)
BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.
Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.
BPK RI
BPK RI didirikan tahun 1946 yang bertugas untuk melakukan audit yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara dan tanggung jawab yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga negara lain seperti Bank Indonesia, BUMN, BUMD, Dewan Pelayanan Publik, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara. BPK RI menyerahkan hasil audit kepada DPR, DPD, dan DPRD sesua dengan kewenangan masing-masing.
Keuangan BPKP (Badan Pengawasan dan Pembangunan)
BPKP didirikan tahun 2006. BPKP bertugas mengendalikan keuangan dan pengawasan pembangunan nasional serta meningkatkan pendapatan negara dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengeluaran anggaran pemerintah nasional dan regional. Tugas lain BPKP adalah mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal untuk mendeteksi dan menghalangi korupsi, serta menginvestigasi penyelewengan keuangan.
LPAI
LPÄI Lembaga Pengembangan Auditor Internal adalah lembaga yang concern terhadap pengembangan SDM bidang audit internal. Sebagai salah satu divisi training dari Proesdeem Indonesia lembaga konsultan manajemen yang sejak 1995 memfokuskan kegiatannya pada pelatihan manajemen — LPÄI menyelenggarakan pelatihan internal audit dan fraud audit secara lengkap, terprogram-berkesinambungan, serta kurikulum berkualitas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI senantiasa dievaluasi dan diupdate — mengacu pada perkembangan pengetahuan dan praktek bisnis paling mutakhir — dimana benchmarknya adalah lembaga-lembaga internal audit dan fraud audit yang sudah dikenal baik reputasinya di dunia.Selain itu program pelatihan yang diselenggarakan oleh LPAI didukung oleh tenaga instruktur berpengalaman, baik sebagai instruktur maupun sebagai auditor ataupun praktisi manajemen lainnya serta memiliki background pendidikan S2 dan Ph.D. dari dalam dan luar negeri. Sebagian besar instruktur LPAI adalah praktisi audit yang memiliki sertifikat keahlian atau profesi seperti CIA, CFE, CISA, dan sebagainya.
Rabu, 04 Juli 2018
Website Kuliner Makassar
Mata Kuliah : Peng. Animasi & Desain Grafis #
Dosen Pengajar : Yulia Eka Praptiningsih
Struktur Navigasi
Dosen Pengajar : Yulia Eka Praptiningsih
Website Kuliner Makassar Dengan Animasi
Pembuatan Website:
- Framework : Dreamweaver
- Coding : Notepad
- Daftar Animasi :
Tampilan Website :
Pengenalan Kota Makassar
Kota Makassar (Makassar dari 1971
hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang) adalah ibu kota
provinsi Sulawesi Selatan. Makassar merupakan kota metropolitan terbesar di
kawasan Indonesia Timur dan pada masa lalu pernah menjadi ibukota Negara
Indonesia Timur dan Provinsi Sulawesi. Makassar terletak di pesisir barat daya
Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten
Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan
Kabupaten Gowa di sebelah selatan.Nama Makassar sudah disebutkan dalam
pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama
karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan
Majapahit. Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546)
diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar.
Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng
di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur
perdagangan.Secara demografis, kota ini
tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang
menetap di dalamnya, di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis,
Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum
dijumpai di pelosok kota adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Bassang,
Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.
Makanan Makassar
Indonesia
yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, menjadikannya memiliki banyak
juga makanan dari tiap daerahnya. Sama halnya di Makassar, ada banyak sekali
makanan khas yang berasal dari Makassar, Berikut adalah makanan khas dari Kota
Makassar
- Coto Makassar
Makanan khas
makassar yang kaya rempah ini benar-benar sangat populer di semua penjuru
Nusantara bahkan juga Mancanegara. Bagi banyak orang yang datang ke Makassar
tentu pernah mencicipi coto makassar ini. Makanan ini terbuat dari jeroan (isi
perut) sapi yang direbus dalam waktu yang lama. Rebusan jeroan bercampur daging
sapi ini kemudian diiris-iris lalu dibumbui dengan bumbu yang diracik secara
khusus. Coto dihidangkan dalam mangkuk dan dinikmati dengan ketupat dan
"burasa" atau yang biasa dikenal sebagai buras, yakni sejenis ketupat
yang dibungkus daun pisang
- Sop Saudara
Sepintas
memang Sop Saudara merupakan sebuah nama makanan yang menjadi identitas,
makanan berkuah yang disajikan dalam mangkuk namun bila dilihat lebih dekat
serta dirasakan pastinya berbeda. Makanan tradisional khas Kabupaten Pangkep
sulawesi selatan ini bisa ditemui di Makassar.
Saudara
ini dibuat dari daging sapi, bihun serta kentang goreng yang umumnya dibentuk
bola-bola kecil, serta paru sapi yang digoreng, biasanya dihidangkan bersama
dengan nasi putih, ikan bakar, serta telur rebus sebagai tambahan lauknya.
Tambahan lain sebagai pelengkap menu yaitu sambal kacang serta irisan Timun.
- Konro
Konro yaitu
masakan tradisional khas Makassar. Memiliki bahan dasar iga sapi atau daging
sapi. Daging sapi direbus bersama dengan bahan lain seperti kayu manis, air
asam jawa serta beragam bahan yang lain. Lalu tumisan campuran beberapa bumbu
masak seperti merica, pala, kacang merah serta bahan yang lain, dituangkan
dalam rebusan iga sapi. Warna gelap sop konro sendiri berasal dari buah kluwak
yang memang berwarna hitam. Konro aslinya dimasak berkuah berbentuk sup yang
kaya rempah-rempah.
- Barongko
Barongko
yaitu makanan penutup khas daerah Bugis-Makassar berbentuk kue pisang yang
sangat lembut. Pisang sebagai bahan baku utamanya di proses sedemikian rupa,
daging pisang dihaluskan bersama bahan yang lain seperti telur, gula, garam
serta susu bubuk, lalu dibungkus menggunakan daun pisang.
- Pisang Epe
Makanan khas
kota Makassar ini terbuat dari pisang. Pisang yang dijadikan bahan membuatnya
ini yaitu pisang kepok setengah masak. Sistem pembuatannya termasuk sangat
mudah serta bahan-bahan yang diperlukan juga mudah untuk dicari.
Pisang yang sudah
dikupas kemudian dibakar di atas bara api, lalu dibolak-balik sampai harum
serta lembek. Kemudian pisang diambil lalu di tekan sampai pipih, lalu di bakar
kembali. Sesudah melakukan pembakaran, pisang ditaruh di atas piring lalu untuk
toppingnya diberikan gula merah yang digabung dengan air daun pandan ditambah
dengan garam serta durian yang direbus sampai kental, dan lalu disiramkan ke
atas pisang yang dihidangkan di atas piring.
- Es Palu Butung
Es Palu
Butung merupakan es campur dengan gaya khas Makassar yang merupakan makanan
penutup yang begitu populer dari Makassar, Sulawesi Selatan. Bahan utama
pembuatan es ini adalah pisang hijau yang dipotong-potong yang ditempatkan di
atas semacam bubur berwarna putih yang terbuat dari santan ditambah dengan es
serut serta susu kental.
- Gogoso
Gogoso yaitu
salah satu makanan khas orang bugis makassar yang begitu disukai di Sulawesi
Selatan saat lebaran, selain ketupat lebaran. Gogoso juga ikut meramaikan
bersama dengan bermacam masakan lainya pada hari-hari biasa. Gogoso ini terbuat
dari beras ketan yang di bakar dalam bungkusan daun pisang, umumnya di
hidangkan bersama dengan telur asin.
- Pallu Basa
Pallu Basa
adalah salah satu makanan yang berasal dari daerah Makassar. Resep pallu basa
Makassar ini langkah penyajiannya nyaris mirip sekali dengan Coto Makassar,
hanya saja yang membuat berbeda yakni terdapat pada beberapa bahan yang
dipakai. Pallu basa Makassar ini memakai bahan dasar daging sapi dan jeroannya,
seperti hati, usus serta jantung sapi.
- Mie Titi
Mie Titi
adalah salah satu masakan khas daerah Makassar, yang dimana masakan ini umumnya
dihidangkan saat malam hari. Selain rasanya yang enak serta gurih, makanan ini
banyak memakai bermacam kombinasi daging serta seafood dan sayuran serta
rempah-rempah lain.
- Juku Pallu
Ce'la
Ikan Pallu
Ce’la bisanya terbuat dari ikan Cakalang, Layang, Bolu, Sibula’/Tembang.
kebanyakan warga makassar suka mengkonsumsi ikan tersebut, ada yang langsung
beli jadi (sudah dimasak) adapula yang membuat di rumah.
Ikan pallu
Ce’la umumnya di buat dengan bahan2 yang simpel saja dan mudah diperoleh,
diantaranya garam dan kunyit saja. Dalam pembuatan ikan pallu ce’la, kita harus
memasak ikan tersebut dengan digabung bahan-bahan yang lain sampai airnya
benar-benar meresap, hingga rasa garam serta aroma kunyit merata dalam tubuh
ikan.
Kamis, 11 Januari 2018
Survey On Smart System
Survey Of Smart System
Berdasarkan 3 Jurnal yang ada
·
Survei Sistem "Parkir
Pintar"
·
Sistem Kontrol Lalu Lintas
Pintar
·
Survei tentang Sistem
Transportasi Cerdas
Metode:
-
Kecerdasan buatan
-
Menggunakan GPRS
-
Sistem Manajemen Transit
Jurnal 1
KESIMPULAN.
Sistem yang diusulkan oleh
berbagai penulis membantu kita secara efektif dalam pemesanan serta
menghilangkan kebutuhan untuk mencari tempat parkir di tempat parkir pribadi.
Banyak periset telah menerapkan sistem yang memiliki skema pengaturan dinamik
untuk memuaskan berbagai kebutuhan pengemudi dan penyedia layanan, yang
didasarkan pada informasi parkir real-time. Oleh karena itu, kami menyimpulkan
bahwa makalah ini sangat berguna bagi peneliti baru untuk inovasi teknik baru
dalam mengelola masalah yang dihadapi pengemudi dari hari ke hari. Tabel
tersebut berisi kelebihan dan kekurangan berbagai sistem yang diimplementasikan
oleh peneliti. Di masa depan, kami berinovasi sistem ini yang tidak hanya
digunakan di area parkir tertentu yang tersedia, namun bisa diperluas dan juga
bisa diimplementasikan di berbagai platform lain seperti stasiun kereta api,
bandara, tempat parkir mal. Hal ini akan membuat pengelolaan ruang parkir
efisien, dengan menghilangkan kebutuhan kerja kerja manual.
Jurnal 2
Flowchart
KESIMPULAN
Perancangan dan implementasi
teknik ini ditargetkan secara langsung untuk manajemen lalu lintas sehingga
kendaraan darurat di jalan mendapatkan jalan yang jelas untuk mencapai tujuan
yang ada dalam waktu yang lebih singkat dan tanpa gangguan manusia. Fitur utama
dari operasi ini adalah kemampuan berkomunikasi dengan tujuan menggunakan GSM
dan GPS. Sangat cerdas untuk mengetahui lokasi kendaraan curian, kendaraan
darurat dan VIP dan mendapatkan jalan yang jelas untuk menyebarkannya.
Jurnal 3
Kesimpulan
Hasil tinjauan literatur ini
menunjukkan bahwa Intelligent Transportation System adalah bidang yang luas
yang mencakup banyak teknologi dan memainkan peran penting di era teknologi.
Penyebaran ITS memiliki kemungkinan untuk menawarkan manfaat berikut:
peningkatan keamanan, efisiensi, mobilitas, aksesibilitas, koneksi intermodal.
Melalui sistem transportasi Cerdas, banyak daerah mengambil keuntungan. Wilayah
penerima bantuan adalah arterial, jalan bebas hambatan, angkutan, transit,
kejadian, keadaan darurat, pengumpulan data, pengumpulan tol, masalah
lingkungan, informasi wisatawan dan pengelolaan informasi arsip. Makalah ini
menyajikan area luas sistem transportasi cerdas dan aplikasinya dan berbagai
teknologi. Makalah ini memungkinkan peneliti untuk memahami gambaran sistem
Transportasi Cerdas dan memberi peneliti informasi tentang area ITS dimana
studi lebih lanjut mungkin diperlukan.
Perbandingan Metde Dalam 3 Jurnal
Jurnal 1 : Sistem ini memberikan
gambar panduan menuju slot yang ditugaskan, sehingga membuatnya menjadi cerdas
dan menggunakan kamera wide angle sebagai sensor yang hanya mendeteksi ruang
parkir gratis dan merekamnya. Intelligent Transport System (ITS) dan electronic
toll collection (ETC) menggunakan optical character recognition (OCR)
menciptakan catatan untuk semua kendaraan yang masuk. Ini membuat tag kurang
masuk untuk semua kendaraan di tempat parkir, namun tidak memberikan slot
kepada pengguna. robot garage (RG) menggunakan Bluetooth yang akan digunakan
untuk sepenuhnya mengotomatisasi penempatan mobil di slot tanpa bantuan
pengemudi. Sistem secara otomatis memeriksa nomor registrasi unik yang
tersimpan dalam chip Bluetooth untuk memeriksa apakah kendaraan baru tersebut
perlu diparkir.
Jurnal 2 : Kami menggunakan
Bluetooth, modul GSM dan sistem mikrokontroler pada chip untuk mengidentifikasi
kendaraan. Ini mengukur kepadatan lalu lintas menggunakan sensor IR. Ini juga
menentukan kemacetan jaringan dan karenanya durasi lampu hijau untuk jalur
tersebut diputuskan. Jika kendaraan yang dicuri terdeteksi maka pesan dikirim
menggunakan GSM ke ruang kontrol juga saat ambulans mendekati di persimpangan
itu akan (unit kendaraan) berkomunikasi dengan pengendali lalu lintas (unit
sinyal) di persimpangan sehingga bisa meningkatkan timing sinyal hijau sehingga
kendaraan darurat bisa lewat dengan mudah tanpa banyak penundaan. Modul ini
menggunakan modul Bluetooth dan sistem LPC2148 pada chip untuk komunikasi
nirkabel antara kendaraan darurat dan pengendali lalu lintas.
Jurnal 3 : Sebuah sistem, yang
menasihati sistem kontrol komando dan sinyal dan menerima informasi tujuan
tentang situasi lalu lintas saat ini dan permintaan dan gangguan di masa depan
dari sistem lain.
References :
Saikh, Faiz, Nikhilkumar B. S,
Omkar Kulkarni, .... , Saideep Bandarkar. 2015. A Survey on “Smart Parking”
System. International Journal of
Innovative Research in Science, Engineering and Technology, Vol. 4, Issue
10.
Yawle, R. U, Kiran K. Modak, Parmeshwar
S. Shivshette, Snehal S. Vhaval. 2016. Smart Traffic Control System. Journal of Electronics and Communication
Engineering, Vol 3, Issue 3.
Qureshi, Kashif Naseer & Abdul
Hanan Abdullah. 2013. A Survey on Intelligent Transportation Systems. Middle-East Journal of Scientific Research, Vol
5, 629-642.
Minggu, 02 Juli 2017
Rangkuman Section 3 Chapter 7-9
7 MANAJEMEN HUBUNGAN BISNIS
Keberhasilan jangka panjang dari penyedia layanan TI
bergantung pada hubungannya dengan pelanggannya. Dalam arti luas, hubungan antara pelanggan dan penyedia
layanan TI mencakup keseluruhan spektrum interaksi bisnis di antara mereka,
mulai dari masalah operasional yang terkait dengan penyediaan layanan dan
kinerja operasional, melalui isu taktis, seperti mengembangkan persyaratan atau
mungkin kasus bisnis untuk perubahan baru.
Bab ini menjelaskan bagaimana manajemen hubungan bisnis
(BRM) digunakan untuk menyelaraskan aktivitas penyedia layanan dengan kebutuhan
pelanggannya dengan mengembangkan, memperkuat dan memelihara hubungan untuk
masalah taktis strategis dan tingkat yang lebih tinggi, dan bagaimana BRM
berhubungan dengan proses ITIL lainnya.
TUJUAN
Tujuan utama BRM adalah membangun dan memelihara hubungan
yang efektif dan produktif antara pelanggan dan penyedia layanan, yang
didasarkan pada pemahaman pelanggan dan kebutuhan bisnisnya. Seperti yang ITIL
katakan "Manajemen hubungan bisnis adalah proses yang memungkinkan manajer
hubungan bisnis menyediakan hubungan antara penyedia layanan dan pelanggan pada
tingkat strategis dan taktis." Pelanggan dan penyedia akan memiliki
kepentingan bersama untuk memastikan bahwa pelanggan memahami nilainya. Dari
penawaran layanan dan memiliki harapan yang realistis dari mereka. Agar
hubungan semacam itu bisa bekerja, pasti ada komitmen, kepercayaan, keterbukaan
dan kejujuran di kedua belah pihak, dan terkadang hal ini mengharuskan penyedia
layanan bersikap terbuka dan jujur terhadap pelanggan
MANAJEMEN LAYANAN TI
BRM harus mencapai sejumlah tujuan jika hubungan tersebut
mengantarkan. Ini harus secara jelas didasarkan pada pemahaman pelanggan yang
memadai sehingga penyedia layanan dapat mengembangkan kemampuan dan sumber
dayanya untuk merespons dalam kerangka waktu yang dapat diterima sesuai dengan
kebutuhan dan prioritas pelanggan yang berubah, dan, jika relevan, untuk
membantu pelanggan mengembangkan yang baru persyaratan sebagai tanggapan
Penyedia layanan setidaknya dapat mengantisipasi, bagaimana kebutuhan pelanggan
dapat berubah dengan keadaan, mengidentifikasi bagaimana layanan baru atau
perubahan atau penawaran teknologi baru dapat membantu pelanggan merespons
secara efektif untuk mengubah atau meningkatkan kinerja. BRM harus terus menunjukkan nilai hubungan tidak hanya melalui
pemenuhan tujuan yang telah dibahas di atas, namun juga dengan memastikan bahwa
penyedia layanan memenuhi kewajibannya untuk kinerja dan kualitas layanan,
mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi dalam prosesnya, antara lain
oleh Memberikan respon yang efektif terhadap pujian dan keluhan.
PRINSIP-PRINSIP UMUM
Dasar BRM Penerapan BRM didasarkan pada argumen bahwa
penyedia layanan dan pelanggan akan mendapatkan keuntungan dari suatu hubungan
yang berusaha menyelaraskan aktivitas penyedia layanan dengan kebutuhan bisnis
yang berkembang dari pelanggan dan meningkatkan pemahaman pelanggan terhadap
penyedia layanan. Penawaran dan nilainya ke bisnis pelanggan ini bertentangan
dengan pandangan bahwa hubungan pemasok-pelanggan pada dasarnya bersifat permusuhan.
Bekerja sama dengan manajemen
tingkat layanan, BRM juga akan berperan dalam pengembangan perjanjian tingkat
layanan dan mendapatkan komitmen pelanggan terhadap proses SLM. BRM memiliki
peran penting dalam memastikan persyaratan pelanggan untuk kelangsungan bisnis
dipahami dengan benar dan dimasukkan ke dalam Manajemen Kesinambungan Layanan
TI.
Manajemen perubahan, perencanaan dan dukungan transisi,
manajemen pengetahuan, dan manajemen rilis dan penerapan BRM akan memastikan
bahwa permintaan perubahan diajukan atas nama pelanggan dan bahwa kepentingan
pelanggan terwakili sepenuhnya dalam proses manajemen perubahan. BRM juga akan
terlibat dalam memastikan pelanggan berada pada keadaan yang cukup untuk
menerima layanan baru tersebut, tidak hanya dalam hal menyetujui dan
memvalidasi rencana dan kriteria uji coba pengguna dan menyediakan sumber daya
yang diperlukan untuk melakukan tes, namun juga dalam hal membuat perubahan
yang diperlukan pada proses dan prosedur melalui manajemen perubahan bisnis. BRM
juga akan bekerja sama dengan pelanggan terkait dengan manajemen rilis dan
penerapan untuk memastikan bahwa pelanggan memahami rencana peluncuran dan
penerapan, dampaknya terhadap operasi dan risiko yang terkait. BRM perlu
mengkonfirmasi bahwa ada yang memadai perbaikan layanan terus menerus Pengukuran kepuasan
pelanggan merupakan aktivitas utama BRM sepanjang siklus hidup. Diskusi
pada tingkat yang lebih strategis akan mengidentifikasi area di mana layanan
perlu dimodifikasi, diganti atau dihentikan dalam menanggapi penggerak
perubahan eksternal, seperti undang-undang dan peraturan baru, pengembangan
persaingan atau berbagai kondisi ekonomi.
Manajemen keuangan untuk layanan TI BRM membantu manajemen
keuangan untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang
mereka dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap bayar untuk mereka.
BRM membantu pelanggan memahami kebijakan keuangan, biaya, risiko dan masalah
lainnya dari penyedia layanan TI, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia
layanan diterjemahkan ke dalam tagihan pelanggan.
METRICS
Kinerja BRM diukur dalam kaitannya dengan aktivitas utamanya
dan indikator kinerja utama mencerminkan hal ini: • Tujuan bisnis
terdokumentasi pelanggan dan hasil bisnis yang diinginkan sesuai dengan
pelanggan dan sesuai untuk dimasukkan ke dalam portofolio layanan. •
Persyaratan lengkap dan ditandatangani untuk layanan baru dan kasus bisnis
pelanggan untuk penggunaannya. • Bukti terdokumentasi tentang identifikasi
perubahan yang mungkin berdampak pada layanan yang disampaikan dan respon
penyedia layanan terhadapnya. • Kesempatan untuk memanfaatkan perkembangan
teknologi baru dan inovasi lainnya diidentifikasi, dinilai bekerja sama dengan
pelanggan, didokumentasikan dan dicatat dalam portofolio layanan. • Bukti
terdokumentasi yang menyampaikan layanan secara efektif dan efisien memenuhi
kebutuhan pelanggan. • Penilaian kepuasan pelanggan secara teratur menunjukkan
tingkat kepuasan yang tinggi, misalnya melalui bisnis yang berulang dan
rekomendasi positif kepada pelanggan potensial lainnya. • Bukti terdokumentasi
bahwa peningkatan layanan berkelanjutan dicapai sebagai tanggapan terhadap dan
melalui analisis laporan layanan, keluhan, komentar dan umpan balik lainnya.
PERAN
Peran kunci dalam BRM, yang mungkin atau mungkin tidak
ditugaskan kepada satu orang, adalah pemilik proses hubungan bisnis dan manajer
proses hubungan bisnis. Yang pertama ini bertanggung jawab atas kinerja proses
BRM yang tepat sehubungan dengan tujuan dan kebijakan dan standar yang
disepakati untuk operasinya. Yang kedua dari kedua peran tersebut berkaitan
dengan pengelolaan operasional proses BRM. Apakah tepat untuk kedua peran ini
digabungkan dalam satu orang tergantung pada skala organisasi dan strukturnya
sehubungan dengan proses SM lainnya.
8 MANAJEMEN KEUANGAN UNTUK LAYANAN TI
Seperti bisnis lainnya, penyedia layanan TI, apakah
dijalankan sebagai bisnis komersial atau tidak, memerlukan pengelolaan keuangan
yang baik. Ini harus memastikan bahwa ia memiliki jumlah uang yang tepat untuk
menjalankan rencananya, untuk memastikan bahwa ia mengerti bagaimana uangnya
digunakan, untuk menentukan apakah uang tersebut telah digunakan secara efektif
atau apakah investasi baru yang diusulkan itu masuk akal. Perlu dipahami berapa
biaya layanan individual yang akan diberikan dan bagaimana biaya ini harus
dibagi di antara pengguna jasa, sehingga antara lain dapat menilai dampak
perubahan permintaan dan retribusi untuk penggunaan layanan jika sesuai.
Manajemen keuangan adalah tentang menjaga sumber keuangan
organisasi, memastikan bahwa mereka dipekerjakan dengan bijaksana dan
penggunaannya benar. Manajemen keuangan memastikan organisasi memiliki
pemahaman tentang biaya operasinya, struktur biaya ini dan hal-hal yang
memengaruhinya.
Manajemen keuangan membantu perencanaan keuangan, memastikan
bahwa rencana organisasi sejalan dengan kemampuannya untuk mendukung biaya
finansial dan mengelola risikonya. Ini mencatat pengeluaran sehingga jelas
bagaimana uang itu digunakan. Dengan secara rutin membandingkan pengeluaran dan
pendapatan dengan rencana keuangan dan anggaran, manajemen keuangan akan
mengidentifikasi masalah potensial dan mengambil tindakan yang tepat untuk
menjaga agar organisasi tetap berjalan. Penyedia layanan TI harus bekerja di
dunia yang cepat berubah.
TUJUAN
Tujuan pengelolaan keuangan untuk layanan TI adalah untuk
memastikan bahwa penggunaan optimal dibuat dari sumber keuangan organisasi dan
ini dicapai sesuai dengan kerangka peraturan di mana penyedia layanan TI
beroperasi.
Tujuan pengelolaan keuangan adalah untuk memastikan bahwa: •
uang dikelola dan dihabiskan dengan bijak; • sumber keuangan yang tersedia
sepenuhnya sesuai dengan rencana dan persyaratan organisasi untuk penyediaan
layanan TI; • Keputusan investasi sesuai dan sesuai dengan tujuan organisasi; •
Risiko keuangan diidentifikasi dan dikelola secara efektif; • Pengaturan tata
kelola dilakukan untuk memastikan pengelolaan sumber keuangan yang efektif dan
untuk menentukan akuntabilitas yang jelas; • organisasi mematuhi semua
kewajiban peraturan keuangan yang relevan dan keseluruhan kebijakan dan
strategi keuangan bisnis.
Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa: • ada sistem
yang efektif untuk perencanaan dan penganggaran keuangan; • rencana keuangan
dan alokasi anggaran disesuaikan dengan portofolio layanan; • semua investasi
yang diajukan memiliki kasus bisnis yang memenuhi standar organisasi; • semua
risiko keuangan yang signifikan diidentifikasi dan dikelola sepenuhnya; • Ada
kerangka tata kelola yang tepat yang sesuai dengan akuntabilitas yang jelas dan
semua pihak yang perlu dilatih dengan benar sehubungan dengannya; • Semua
pengeluaran keuangan diperhitungkan dengan benar dan ada proses audit untuk
memastikan pengelolaan sumber keuangan yang tepat; • biaya dan nilai semua
layanan, proses dan aktivitas TI dipantau, diukur dan dipahami serta tindakan
yang tepat dilakukan atas dasar kinerja keuangan mereka.
AKTIVITAS DAN KONSEP
Penganggaran Penting untuk merencanakan ke depan untuk
memastikan bahwa rencana bisnis sesuai dengan uang yang tersedia. Produk
perencanaan ini adalah rencana keuangan atau anggaran yang mencakup Pengeluaran
dan pendapatan yang diharapkan untuk jangka waktu tertentu, biasanya merupakan
tahun (keuangan). Pengeluaran dan pendapatan akan dibagi ke dalam kategori
untuk memudahkan keuangan Perencanaan, manajemen dan pengendalian.
Anggaran harus mencerminkan layanan yang akan disampaikan,
proyek baru, investasi dan rencana perubahan lainnya. Ini bukan sebuah
artikulasi dari apa yang bisnis ingin lakukan:
Ini tentang apa yang bisa dicapai secara realistis. Meski
begitu, anggaran adalah rencana dan rencana tidak selalu berhasil. Anggaran
harus menjadi prediksi terbaik yang dapat dibuat oleh sebuah organisasi, namun
harus mencakup beberapa kontinjensi yang tak terduga.
Pengelolaan keuangan yang baik memerlukan pemantauan rutin
terhadap anggaran. Ini memberitahu organisasi ketika tindakan diperlukan untuk
menjaga kontrol keuangan, memberi peringatan dini bahwa pengeluaran terlalu
tinggi atau pendapatan terlalu rendah; Proyek yang direncanakan Tidak dapat didanai
atau yang lainnya dapat diajukan ke depan. Terkadang, variasi dalam satu bagian
anggaran akan diimbangi di tempat lain dan anggarannya dapat direvisi sesuai
dengan itu. Anggaran tidak boleh diubah hanya untuk membawa mereka sesuai
dengan dunia nyata. Variasi yang signifikan adalah peringatan bahwa segala
sesuatu tidak seperti yang diharapkan. Tata kelola yang baik mengharuskan
manajer untuk mempertimbangkan tindakan yang dianggap sebagai respon.
Akuntansi Proses dalam akuntansi TI memungkinkan penyedia
layanan TI memperhitungkan pengeluaran dan pendapatan, memberikan rincian
tentang bagaimana biaya dan pendapatan dibagi antara pelanggan, layanan dan
aktivitas. Informasi yang dikumpulkan melalui proses akuntansi menyediakan
pemantauan anggaran dengan data pengeluaran dan pendapatan, yang akan digunakan
untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian keuangan dan untuk menentukan
apakah tindakan diperlukan untuk memperbaiki variasi yang signifikan dari
anggaran.
Pengisian Keputusan Keputusan apakah akan dikenakan biaya
adalah keputusan strategis yang harus diambil dengan hati-hati. Pengisian tidak
hanya meningkatkan biaya operasional penyedia layanan TI, namun juga
meningkatkan akuntabilitas, keterpaparan dan transparansi. Pelanggan dapat
membandingkan apa yang mereka dapatkan dari TI dengan apa yang harus mereka
bayar, dan mereka dapat membandingkan dengan mudah penyedia TI in-house mereka
dengan alternatif. Pengisian menyediakan sarana untuk mempengaruhi perilaku
pelanggan, membentuk permintaan dan penggunaan untuk menyesuaikan kapasitas,
sehingga mengurangi biaya dan risiko. Tanpa pengisian, banyak pelanggan dan
pengguna akan melihat Layanan TI gratis dan akan menuntut layanan ini dengan sedikit
minat terhadap implikasi keuangan atau operasional. Pengenalan pengisian
membantu mengubah sikap.
Kasus bisnis Semua organisasi perlu berunding dengan bijak
dan peran kunci pengelolaan keuangan adalah mengevaluasi usulan investasi untuk
menentukan apakah produk tersebut bermanfaat. Manajemen keuangan yang baik akan
mewajibkan semua proposal investasi untuk memasukkan kasus yang jelas untuk
melakukan investasi. Kasus ini biasanya berbentuk kotak bisnis. Kasus bisnis
adalah alat pendukung keputusan dan perencanaan yang memproyeksikan kemungkinan
konsekuensi tindakan bisnis.
HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA
Manajemen keuangan untuk layanan TI sangat penting bagi
manajemen layanan TI, dan memiliki hubungan dengan banyak disiplin manajemen
layanan lainnya. Interaksi kunci adalah dengan manajemen tingkat layanan,
manajemen portofolio layanan, kapasitas Pengelolaan dan pengelolaan aset dan
manajemen konfigurasi.
Manajemen tingkat layanan Manajemen tingkat layanan (SLM)
perlu bekerja sama dengan manajemen keuangan Sehubungan dengan biaya tingkat
layanan yang diusulkan yang dipersyaratkan untuk memenuhi Kebutuhan bisnis
organisasi saat ini dan yang direncanakan. Biaya ini akan masuk ke dalam Perdebatan
tentang apa yang terjangkau dan dapat dikirim dan, oleh karena itu, apa yang
bisa disepakati dalam perjanjian tingkat layanan (SLA). Jika pengisian daya
diberlakukan, manajemen keuangan akan dilibatkan dalam menentukan biaya,
termasuk penggunaan pengisian diferensial sebagai bagian dari manajemen
permintaan.
Manajemen portofolio layanan Manajemen keuangan berkaitan
dengan pengembangan kasus bisnis, penilaian peluang investasi, evaluasi
berbagai pilihan layanan, evaluasi risiko keuangan dan penentuan nilai layanan.
Manajemen keuangan dapat memberikan kontribusi pada keputusan tentang bagaimana
cara terbaik untuk menyediakan layanan yang diberikan, apakah ini harus melalui
penyedia layanan TI in-house atau penyedia pihak ketiga. Manajemen keuangan
juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana tersedia untuk mendukung
penyampaian portofolio layanan dan untuk memastikan alokasi anggaran sesuai
dengannya.
Manajemen kapasitas Baik manajemen ketersediaan dan
kapasitas berkaitan dengan biaya-efektif Penyampaian layanan, dan pengelolaan
keuangan dapat membantu dengan menyediakan informasi biaya untuk memungkinkan
penilaian dampak finansial tingkat kapasitas dan ketersediaan yang diinginkan.
Proposal untuk berinvestasi dalam kapasitas baru atau dalam peningkatan
ketahanan dapat dinilai oleh manajemen keuangan sebelum tindakan diambil untuk
membeli. Bila pengisian sudah dilakukan, manajemen kapasitas akan dapat
memberikan informasi tentang penggunaan sumber daya yang akan membantu
manajemen keuangan menentukan biaya.
Manajemen aset dan konfigurasi layanan Aset dan manajemen
konfigurasi mengelola dan mengelola basis data manajemen konfigurasi (CMDB),
yang menyimpan informasi keuangan dan informasi lainnya mengenai aset yang
dibutuhkan oleh manajemen keuangan untuk berbagai kegunaan. CMDB juga menyimpan
informasi mengenai aset, seperti tanggal penggantian peralatan dan tanggal
terminasi / perpanjangan lisensi, yang dapat digunakan dalam pengembangan
anggaran dan perencanaan keuangan jangka panjang.
Manajemen hubungan bisnis BRM membantu manajemen keuangan
untuk layanan TI untuk memahami bagaimana pelanggan menilai nilai yang mereka
dapatkan dari layanan TI dan apa yang mereka siap bayar untuk mereka. BRM
membantu pelanggan memahami kebijakan keuangan, biaya, risiko dan masalah
lainnya dari penyedia layanan TI, dan menjelaskan bagaimana biaya penyedia
layanan diterjemahkan ke dalam tagihan pelanggan.
9 MANAJEMEN PERMINTAAN
Manajemen permintaan yang efektif menghindari pembelanjaan
yang tidak perlu untuk kapasitas dan Penurunan tingkat pelayanan akibat
fluktuasi beban kerja atau permintaan.
Sebagai penyedia layanan, TI bertanggung jawab untuk menyediakan
cukup kapasitas Layanan untuk memenuhi tingkat layanan yang disepakati. Terlalu
banyak kapasitas adalah biaya terbuang dan terlalu sedikit menempatkan tingkat
layanan pada risiko.
Proses manajemen permintaan diperlukan karena dua alasan
utama: • Tingkat kedatangan pekerjaan, seperti transaksi yang dikirim ke
server, pekerjaan cetak yang dikirim ke printer atau panggilan ke meja layanan
tidak mantap. Dengan kata lain, ada puncak dan palung selama jam dan hari,
serta kenaikan musiman atau penurunan permintaan. Ada jarang fleksibilitas yang
cukup dalam sumber daya TI untuk menyediakan kapasitas yang cukup untuk
memenuhi permintaan pada setiap titik waktu. • Fluktuasi permintaan dan
tantangan untuk menyediakan kapasitas yang tepat adalah sumber risiko yang
harus diminimalkan oleh penyedia layanan. Keputusan tentang seberapa besar
risiko dapat diterima diambil oleh bisnis, yang mungkin menerima tingkat
kapasitas cadangan (dan karena itu biaya tambahan) untuk mengurangi risikonya.
Dalam istilah ITIL, 'permintaan' mengacu pada sumber
pekerjaan, seperti penyampaian oleh bisnis / pelanggan dari pekerjaan batch
atau pencarian web. Ini juga mengacu pada Aktivitas yang kemudian dihasilkan
pada sumber daya TI, seperti lalu lintas jaringan dan baca / tulis panggilan ke
perangkat penyimpanan.
TUJUAN
Tujuan manajemen permintaan adalah mengoptimalkan penggunaan
kapasitas dengan memindahkan beban kerja ke waktu dan sumber daya yang kurang
dimanfaatkan. Dengan demikian, penggunaan yang lebih efisien dibuat dari sumber
daya karena pemanfaatannya dapat disamakan dari waktu ke waktu Alih-alih harus
memenuhi puncak atau palung beban.
Tujuannya meliputi: • mengkarakterisasi dan mengkodifikasi
aktivitas bisnis menjadi pola yang spesifik dan mudah dikenali yang memiliki
profil konsumsi layanan umum; • mencirikan penggunaan layanan oleh pengguna ke
profil pengguna; • mendorong penggunaan layanan pada waktu yang kurang sibuk,
misalnya dengan menawarkan Diskon pada saat-saat seperti ini.
Dua tujuan pertama membantu untuk memahami dan memprediksi
permintaan sumber daya yang lebih baik. Hal ini mempermudah penyedia layanan
untuk mencocokkan layanan dan Sumber daya untuk mengidentifikasi kebutuhan
setiap profil pengguna.
MEMAHAMI PERMINTAAN PERMINTAAN
ITIL Merekomendasikan bahwa untuk memahami bagaimana
permintaan berfluktuasi, kita mengidentifikasi pola aktivitas bisnis. Jelas ada
hubungan antara aktivitas bisnis dan konsumsi sumber daya TI. Hal ini pada
gilirannya akan memberi tahu kami sumber daya mana yang perlu diganti atau
ditingkatkan versinya dan kapan, sehingga kita dapat merencanakan dan
menganggarkan biaya secara hemat biaya TI kita.
MENGHADAPI MENGURANGI PERMINTAAN PEAK
TI dapat melihat untuk mempengaruhi permintaan untuk
mengurangi beban kerja puncak dan melindungi tingkat layanan tanpa mengeluarkan
uang untuk kapasitas yang seharusnya tidak digunakan sepanjang waktu. Salah
satu cara untuk membatasi permintaan adalah menaikkan harga unit kerja pada
waktu-waktu puncak dan / atau mengurangi harga pada saat-saat off-peak. Cara
lain adalah dengan membatasi beban kerja, misalnya dalam aplikasi online dengan
membatasi jumlah pengguna bersamaan, atau di meja layanan dengan mengurangi
jumlah baris yang tersedia untuk penelepon.
POLA KEGIATAN USAHA
Pola aktivitas bisnis (PBA) seringkali dapat dikaitkan
dengan sejumlah kecil profil pengguna yang didefinisikan. Dengan cara ini kita
bisa menghubungkan individu baru,
PROFIL PENGGUNA
Profil pengguna harus didasarkan pada peran dan tanggung
jawab dalam sebuah organisasi. Dengan cara ini, setiap profil pengguna dapat
ditugaskan ke satu atau lebih PBA. Anda akan melihat bahwa aplikasi dan proses
juga dapat diprofilkan dengan cara yang sama seperti pengguna.
MANFAAT MANAJEMEN PERMINTAAN
Begitu proses manajemen permintaan memahami fluktuasi
permintaan Dan kontrol yang diterapkan untuk membatasi permintaan puncak,
manajemen kapasitas menjadi Lebih efektif dalam merencanakan kapasitas,
mengurangi pengeluaran dan perolehan yang tidak perlu Sumber daya lebih hemat
biaya Akibatnya, tingkat pelayanan membaik dan Keuntungan bisnis meningkatkan
kepercayaan pada kemampuan TI untuk memenuhi masa kini dan Persyaratan masa
depan
HUBUNGAN DENGAN PROSES MANAJEMEN LAYANAN LAINNYA
Manajemen kapasitas Manajemen permintaan merupakan
penyumbang utama manajemen kapasitas karena membantu memahami sifat permintaan
sumber daya dan dapat mengurangi kebutuhan kapasitas dengan meratakan puncak
permintaan.
Manajemen portofolio layanan, manajemen katalog layanan Pola
pengkodean permintaan bisnis dan profil pengguna dapat berkontribusi Portofolio
layanan dan manajemen katalog layanan dengan membantu menyelaraskan layanan
dengan kebutuhan dan persyaratan bisnis tertentu.
MANAJEMEN LAYANAN TI
Manajemen keuangan Manajemen keuangan dapat berkontribusi
terhadap permintaan manajemen dengan membantu peningkatan dan diskon finansial
untuk mempengaruhi dan memperlancar permintaan di puncak dan palung.
METRICS
Tidak ada metrik standar yang terkait dengan proses ini,
namun kami menawarkan beberapa saran di bawah ini: • Puncak: rasio beban
rata-rata (harus dikurangi seiring waktu dengan manajemen permintaan yang
efektif). • Persentase pengguna yang telah diprofilkan. • Untuk jangka waktu
tertentu (misalnya satu tahun) jumlah pembelanjaan dihindari pengelolaan
permintaan. • Persentase layanan dalam katalog layanan yang telah divalidasi
terhadap profil pengguna dan PBA.
PERAN
Hanya operasi TI yang besar yang cenderung memiliki manajer
permintaan. Hal ini lebih mungkin bahwa aktivitas pengelolaan permintaan akan
dilakukan oleh kapasitas manajer.
Langganan:
Postingan (Atom)